Home Kesehatan Positif Corona Melonjak, Riau Berlakukan Tanggap Darurat

Positif Corona Melonjak, Riau Berlakukan Tanggap Darurat

Pekanbaru, Gatra.com - Pemerintah Provinsi Riau memberlakukan status tanggap darurat bencana Covid-19. Status tersebut meningkat dari level siaga seiring melonjaknya kasus positif virus Corona di Riau.
 
Untuk diketahui, hingga Kamis (2/4) tercatat 7 pasien positif Corona di Riau. Angka itu meningkat dari 3 kasus positif virus Corona pada Rabu (1/4) 
 
Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan status tanggap darurat itu berlaku pada Jum'at (3/4) hingga Mei 2020.
 
"Kita sudah menaikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat berlaku sejak 3 April hingga 29 Mei 2020," jelasnya di Pekanbaru, Kamis (2/4) 
 
Nantinya, dengan berlakunya  masa tanggap darurat, maka penanganan virus Corona di Riau bakal lebih cepat dan tegas. Pada tanggap darurat Riau juga akan didukung lab mandiri. Syamsuar pun berharap dengan pemberlakuan tanggap darurat tersebut warga dapat meningkatkan disiplin diri.
 
"Harapannya himbauan pemerintah didengar, perlu dukungan masyarakat yang makin disiplin. Beli saja kopi di warung dan bawa ke rumah, tidak ngopi-ngopi lagi diluar,"jelas mantan Bupati Kabupaten Siak itu.
 
Sementara itu, anggota DPRD Riau yang membidangi urusan kesehatan, Sunaryo, mengingatkan, Pemprov Riau lebih tanggap seiring banyaknya jumlah orang dalam pemantauan (ODP) virus Corona di Riau. Sebagai informasi, ODP di Riau pada Kamis (2/4) mencapai 20 ribu orang. 
 
Secara khusus Sunaryo meminta Pemprov Riau mencermati masuknya ribuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Malaysia ke Riau. Dari hasil pantauanya ke Kota Dumai, para TKI yang masuk tersebut tidak melalui protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah. 
 
"Persoalanya sudah terjadi ketika TKI dari Malaysia masuk ke Tanjung Balai Karimun (Kepulauan Riau). Disana mereka hanya dicek suhu tubuh, setelahnya dibiarkan membaur dengan penumpang umum menuju Riau dengan masuk ke Kota Dumai, Bengkalis dan Selat Panjang. Padahal seharusnya TKI itu dikarantina 14 hari seperti mahasiswa asal Wuhan yang sempat dikarantina di Natuna," ujarnya. 
 
731