Home Kebencanaan Social Distancing di Sumut Gagal

Social Distancing di Sumut Gagal

Medan, Gatra.com – Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di provinsi Sumatera Utara (Sumut), Aris Yudhariansyah menilai bahwa anjuran Social Distancing atau pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran wabah virus corona gagal di Sumut.

Kegagalan itu dapat dilihat dari kebiasaan masyarakat yang masih terus melakukan kerumunan dan berkumpul. Serta mengabaikan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah. Padahal, pembatasan sosial tersebut dianjurkan sebagai salah satu langkah pengendalian infeksi dan menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit menular.

Baca Juga: Pemberlakuan PSBB di Sumut Pilihan Terakhir

“Kita tidak berhasil, lihat masyarakat diluar. Lupa mereka itu kalau ada corona. Banyak masyarakat tidak mengindahkan anjuran kita. Langkah selanjutnya Pemko Medan bisa mengambil langkah selanjutnya bisa aja Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),” terangnya kepada GATRA.com, di Medan, Kamis (16/4).

Aris Yudhariansyah mengatakan bahwa social distancing merupakan bagian dari pembatasan sosial. Namun skala yang dibatasi kecil. Contoh menurut Aris Yudhariansyah ada di Medan. Saat ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih harus membubarkan kerumunan masyarakat.

Baca Juga: Tiga ABK KM Kelud Positif Corona

Menurut Aris Yudhariansyah, Pemko Medan sudah mempertimbangkan hal tersebut. “Langkah selanjutnya apa bila masih gagal ya PSBB. Pemko Medan pasti sudah mempertimbangkan itu,” terangnya.

Data terakhir yang dihimpun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 di Provinsi Sumut hingga Kamis (16/4) menunjukkan angka kenaikan angka dimana Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 139 orang, positif corona dengan pemeriksaan test PCR 79 orang, rapid test 24 dengan total 103, sembuh 12 dan meninggal 10 orang.

Baca Juga: Umat Kristiani Ibadah Paskah Live Streaming

Sebelumnya, data Rabu (15/4) menyebutkan bahwa positif atau terkonfirmasi mengidap Covid-19 sebanyak 102 orang, dari hasil PCR sebanyak 78 orang dan Rapid Test sebanyak 24. Sementara data meninggal dunia sebanyak 9 orang dan sembuh 12 orang.

2442