Home Ekonomi PT Pusri Optimistis Produksi Aman dengan Suplai Gas ESDM

PT Pusri Optimistis Produksi Aman dengan Suplai Gas ESDM

Palembang Gatra.com - PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) Palembang memperoleh jaminan pasokan gas bumi hingga tahun 2034. Hal ini merupakan dukungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kepada industri pupuk nasional yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM No. 6 tahun 2016 mengenai prioritas gas bumi untuk industri pupuk.

Direktur Utama PT Pusri Palembang, Mulyono Prawiro mengapresiasi langkah ini karena dengan adanya jaminan bahan baku jangka panjang, maka seluruh aktivitas pabrik Pusri dapat beroperasi dengan normal dan lancar. “Dukungan ini sangat penting bagi kami guna memenuhi target penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional’, ujar Mulyono kepada Gatra, Minggu (5/1).

Kementerian ESDM juga memberikan kebijakan harga gas bumi melalui Peraturan Menteri ESDM nomor 40 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri ESDM No 8 Tahun 2020 serta Keputusan Menteri ESDM nomor 89 K/10/MEM/2020 yang menyatakan harga gas bumi di plant gate PUSRI maksimal USD 6,00/MMBTU. “Kebijakan harga gas bumi ini akan berdampak pada biaya subsidi pupuk yang diberikan oleh Pemerintah,” sambungnya.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/483796/ekonomi/-pt-pusri-target-produktivitas-padi-capai-83-ton

Ditambahkan Mulyono, dukungan Pemerintah selain melalui Kementerian ESDM, juga melalui SKK Migas yang memprioritaskan ketersediaan pasokan gas bumi sebagai bahan baku gas bagi plant Pusri selama kurang lebih 14 tahun. “Selain dari Kementerian ESDM, dukungan pemerintah melalui SKK Migas juga dirasakan perusahaan pupuk yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) ini. Dengan memprioritaskan ketersediaan pasokan gas bumi sebagai bahan baku gas selama kurang lebih 14 tahun,” terang Mulyono.

PT. Pusri sebagai perusahaan memiliki pabrik pupuk pertama di Indonesia berencana merevitalisasi pabrik guna mendapatkan efisiensi penggunaan bahan baku gas bumi yang lebih baik sehingga perusahaan lebih kompetitif. “Untuk keberlangsungan usaha di masa depan, Pusri berencana mengganti pabrik Pusri-III dan IV dengan pabrik baru yang lebih hemat energi. Direncanakan pada tahun 2024 akan beroperasi pabrik Pusri-IIIB sebagai pengganti pabrik Pusri-III dan PUSRI-IV. Saat ini total pasokan gas bumi PUSRI berasal dari 3 kontrak yaitu PT Pertamina EP, ConocoPhillips (Grissik) Ltd dan PT Tropik Energi Pandan” ungkap ia.

Dalam program mencapai visi “Menjadi Perusahaan Agroindustri Unggul di Asia”, Pusri akan mentransformasi korporasi, yaitu program tansformasi budaya dan transformasi bisnis. Sejalan dengan cita-cita PT. Pusri menjadi perusahaan agroindustri, Kementerian ESDM menugaskan PUSRI membangun pilot plant diesel biohidrokarbon yang lebih dikenal dengan nama green diesel, di lokasi pabrik PUSRI Palembang.

baca juga : https://www.gatra.com/detail/news/474356/ekonomi/hut-ke-8-pupuk-indonesia-akan-lebih-fokuskan-anak-usaha

Mulyono menambahkan pengembangan teknologi diesel Biohidrokarbon dan Bio Avtur berkapasitas 1300 liter bahan baku per hari merupakan kerja sama antara Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). “Pilot plant yang akan dibangun pada tahun 2020 ini bertujuan mengembangkan teknologi memproduksi diesel biohidrokarbon dan bio avtur dari industrial vegetable oil (IVO)/industrial lauric oil (ILO)/mixed industrial vegetable oil (MIVO) menggunakan katalis Merah Putih yang dikembangkan oleh ITB. Pabrik PUSRI dipilih sebagai lokasi pabrik percontohan tersebut karena memiliki hidrogen yang dibutuhkan dalam proses produksi,” terangnya.

Pengembangan pilot plant green diesel ini diharapkan diperoleh dari teknologi yang dapat memberi nilai tambah bagi industri kelapa sawit sehingga komoditi ini tidak terlalu bergantung pada harga jual internasional yang terkadang merugikan sekaligus memberikan alternatif bahan baku nabati di sektor energi.

 

240