Home Kebencanaan Tiga Upaya BNPB Hadapi Potensi Karhutla di Tengah Covid-19

Tiga Upaya BNPB Hadapi Potensi Karhutla di Tengah Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi bencana yang terus berulang setiap tahun, tepatnya sepanjang tiga dekade. Pada 2020, bahaya karhutla kembali mengancam dan bersamaan dengan pandemi Covid-19.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melihat ancaman ganda tersebut berpotensi menyerang orang-orang yang sangat rentan, seperti para lansia dan penderita penyakit bawaan atau komorbid, seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Kepala BNPB, Doni Monardo, menjabarkan, ada tiga langkah preventif yang akan didorong untuk mencegah karhutla terjadi di tengah pandemi. Langkah itu merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Pertama, mengembalikan kodrat gambut yang basah, berair, dan berawa. Kedua, mengubah perilaku agar masyarakat mengintervensi pihak yang berupaya membakar lahan untuk membuka lahan. Ketiga, membentuk satgas di setiap daerah untuk memantik kepedulian dalam penanganan bencana.

Doni menyebut bahwa tiga upaya itu membuat fokus BNPB akan lebih banyak turun langsung ke unsur-unsur masyarakat untuk mencegah terjadinya karhutla.

"Menghadapi karhutla tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena kita menghadapi pandemi Covid-19 juga," kata Doni dalam diskusi 'Ancaman Karhutla dan Covid-19 di Masa Pandemi', Kamis (13/8). 

Ia melanjutkan, perlu ada upaya lebih serius dan lebih optimal untuk menyampaikan ke seluruh lapisan masyarakat. "Jangan ada yang membiarkan terjadinya kebakaran," ujarnya.

154