Home Politik Pesan Damai Apkasindo

Pesan Damai Apkasindo

Jakarta, Gatra.com - Hiruk pikuk soal perolehan suara dua Calon Presiden, Jokowi dan Prabowo telah membikin suasana sedikit memanas, khususnya di jagad maya.

Dalam sebuah demokrasi, bagi Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), hal semacam ini sebenarnya biasa jika hiruk pikuk itu bisa disikapi secara positif. Tapi kalau sudah menjurus kepada penyebaran kebencian dan apalagi dipelintir pula menjadi benih perpecahan, ini sudah tak elok lagi.

Negara lain saja kata Gulat takjub akan pesta demokrasi yang sudah dihelat 17 April lalu, semua mata pemimpin negara asing tahan nafas seakan tidak percaya bahwa Indonesia mampu melewati dan mensukseskan pesta demokrasi terbesar di dunia, dan semua berlangsung dengan mulus tanpa ada hal-hal yang mencolok seperti yang diragukan banyak negara.

"Menurut saya negara kita naik satu level untuk hal demokrasi, kewajiban kita untuk menjaganya," kata Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat Medali Emas Manurung, kepada Gatra.com, Minggu (21/4) .

Lantaran itu kata Gulat, "Kami petani kelapa sawit Indonesia menyerukan, bahwa keutuhan bangsa dan negara ini jauh lebih penting dari apapun. Sebab tidak mudah para pendahulu mendirikan negeri yang sangat indah ini hingga bisa seperti sekarang. Pejuang kemerdekaan telah mengorbankan semua apa yang dimilikinya. Ini musti dan sampai kapanpun harus kita hargai. Jasmerah, jangan pernah melupakan sejarah," pinta Gulat.

Kepada para petani kelapa sawit, khususnya anggota Apkasindo di 22 provinsi dan 116 kabupaten kota di seluruh Tanah Air Indonesia, Gulat menyerukan supaya sama-sama menahan diri dari hasutan dan isu-isu yang tidak baik dan tidak ikut-ikutan menyebar berita yang belum tentu kebenarannya.

"Ketua Dewan Pembina DPP Apkasindo, Jenderal TNI (Purn) Dr. Muldoko beberapa waktu lalu juga mengharapkan kepada Apkasindo, supaya bekerja dan bekerja serta menjaga kekompakan, keutuhan Bangsa melalui Sawit Indonesia sebagai anugerah terindah buat Indonesia, ujar Gulat.

"Saya mengajak saudara-saudara saya para petani untuk menahan diri dan sebisa mungkin jadilah penyejuk di daerah masing-masing. Kita sudah sukses mengawal pesta demokrasi yang damai pada 17 April lalu. Soal seperti apa hasil pesta demokrasi itu nanti, ada Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berwenang untuk mengumumkan hasilnya. Mari kita tunggu hasil itu pada 22 Mei 2019 mendatang dengan mengedepankan positif thinking," tambah Gulat.

Jika kekondusifan terjaga kata Gulat, upaya pemerintah untuk memberesi persoalan kelapa sawit terhadap kebijakan sepihak eropa, tentu akan lebih mudah dan fokus. "Ini juga menjadi bentuk dukungan kita terhadap upaya pemerintah dari sederet dukungan yang kita lakukan, petani sawit harus digarda terdepan menyemangati pemerintah untuk memperjuangkan sawit di dunia internasional " ujar Gulat.

Saat ini kata Gulat, harga Tandan Buah Segar (TBS) di tingkat petani sudah mulai merangkak naik. Meski begitu, pergerakan harga tadi tidak lantas membikin para petani puas dan menghabiskan energi untuk hal-hal yang tidak baik.

Tapi sebaliknya justru, dukungan petani terhadap pemerintah musti lebih diperkuat lagi dengan berusaha menghadirkan kebun-kebun yang ramah lingkungan dan mengedepankan efisiensi.

"Kita sudah bekerjasama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk peningkatan SDM petani lewat pelatihan dan pendidikan untuk menjadi auditor Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Dan DPP sendiri sudah memprogramkan untuk mengikutkan pengurus Apkasindo provinsi maupun kabupaten kota untuk mengikuti pendidikan auditor ISPO ,itu setelah tahun lalu kita juga sudah ada yang lulus, termasuk saya dan tiga orang pengurus Apkasindo lainnya yang sudah sah menjadi auditor ISPO," kata Gulat.


Abdul Aziz

1068