Home Internasional Harimau Bengal akan Punah dari Habitat Aslinya

Harimau Bengal akan Punah dari Habitat Aslinya

Dhaka, Gatra.com - Salah satu satwa buas yang ikonik, Harimau Bengal saat ini sudah terancam punah oleh perburuan liar dan manusia yang merebut habitatnya.

Dilansir dari CNN, Harimau Bengal dapat ditemukan di beberapa negara Asia, tetapi saat ini hanya menyisakan beberapa ratus yang berkeliaran di Sundarbans yang meliputi India dan Bangladesh seluas lebih dari 10.000 kilometer persegi.

"Dari 2004 hingga 2015, jumlah harimau Bengal turun dari 440 menjadi 106 di Bangladesh Sundarbans, angka itu sangat rendah," kata Dipankar Ghose, direktur program spesies dan bentang alam di World Wildlife Fund (WWF).

Daerah dataran rendah tersebut menyusut dengan cepat, dengan beberapa pulau tenggelam karena permukaan laut lokal naik jauh lebih cepat daripada rata-rata global. "Hal tersebut disebabkan karena krisis perburuan yang meningkat, degradasi habitat dan fragmentasi," kata Ghose.

Diprediksi pada tahun 2070, Harimau Bengal dapat menghilang dari Sundarbans karena habitatnya benar-benar musnah oleh kenaikan permukaan laut, cuaca yang lebih ekstrem, dan meningkatnya garam di air dan tanah.

"Naiknya permukaan laut dan penurunan curah hujan telah meningkatkan jumlah garam di dalam air, menyebabkan pohon Sundri (flora endemik yang menjadikan nama wilayah Sundarbans) mati, dan membuat susutnya harimau bakau itu," ungkap Sharif Mukul, penulis dan asisten profesor di Universitas Independen Bangladesh.

Hal tersebut akan menyebabkan harimau bengal tidak memiliki akses ke air tawar "Air segar sangat penting bagi harimau Bengal untuk bertahan hidup," katanya. "Jika permukaan laut (terus) naik, harimau Bengal mungkin tidak punya cara untuk (bertahan hidup)," ungkap Mukul.

Selain itu, perburuan ilegal tersebut menurut Mukul juga sangat mengurangi mangsa utama Harimau Bengal yaitu rusa tutul. Studi ini tidak memperhitungkan dampak wabah penyakit, perburuan dan pengurangan mangsa.

Ketika air bersih dan pasokan makanan menurun, harimau Bengal keluar dari habitatnya dan lebih dekat ke pemukiman manusia yang terkadang lebih berakibat fatal. Menurut sebuah studi tahun 2013, setidaknya tiga harimau terbunuh setiap tahun sebagai akibat dari konflik manusia-harimau.

Lebih lanjut, rata-rata 20-30 orang dilaporkan dibunuh oleh harimau setiap tahun di Sundarbans Bangladesh. Tetapi jumlah tersebut kemungkinan lebih tinggi karena banyak serangan tidak dilaporkan karena melibatkan orang yang telah memasuki habitat harimau tanpa izin.

Anwarul Islam, kepala eksekutif organisasi konservasi WildTeam, mengatakan jumlah serangan dan kematian harimau telah menurun dalam lima tahun terakhir karena meningkatnya kesadaran akan perlindungan satwa liar di antara masyarakat setempat.

"Untuk intervensi dari hal yang tidak diinginkan, WildTeam meluncurkan hotline harimau pada tahun 2013 dan tim patroli 24 jam yang melakukan intervensi jika seekor harimau berkeliaran di desa," ujarnya.

Masih banyak yang harus dilakukan untuk melestarikan habitat harimau, katanya, menekankan bahwa harimau tidak punya tempat lain jika Sundarbans terendam.

Ratul Saha dari WWF Sundarbans Landscape program mengatakan untuk melindungi harimau Bengal, India dan Bangladesh harus mengidentifikasi titik-titik panas di mana tanaman dan spesies bakau tumbuh subur, meskipun kekurangan nutrisi tanah, dan memindahkan mangrove yang kuat ini ke sekarat bagian hutan.

"Sangat penting bahwa langkah-langkah yang perlu diambil untuk meningkatkan ketahanan iklim di kawasan itu, untuk harimau, upaya konservasi harus tetap fokus pada restorasi dan perlindungan habitat," katanya.

 

 

 

3080