Yaman, Gatra.com – Seorang pejabat senior Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang bertugas mengawasi pasukan Houthi Yaman, mengatakan bahwa pasukan itu telah menarik diri dari tiga pelabuhan di Yaman, Jumat (10/5). Penarikan itu lebih cepat dari rencananya yang akan dilakukan selama empat hari, terhitung sejak Sabtu (11/5) pagi.
“Pasukan Houthi Yaman mulai menarik diri daripelabuhan Saleef dan Ras Isa, di provinsi Hodeidah. Penarikan diri itu mereka lakukan untuk memulai lagi kesepakatan dengan PBB yang telah terhenti sejak berbulan-bulan yang lalu,” kata pejabat senior itu, seperti dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (11/5).
Desember lalu, Houthi telah bersepakat dengan PBB: diantaranya bahwa PBB akan mendukung kesepakatan damai kelompok itu, yang diperantarai oleh Swedia. Pada saat ini, tugas utama PBB adalah untuk terus mengawasi kepergian kelompok pemberontak itu dari pelabuhan-pelabuhan di Yaman.
Sementara itu, James Bays, dari Al Jazeera mengatakan bahwa masih terlalu awal untuk menganggap Houthi sudah menyerah dan menarik diri dari beberapa pelabuhan di Yaman.
“Terlalu dini untuk mengatakan apakah pengumuman hari jumat itu benar-benar mengisyaratkan penyerahan diri Houthi atau tidak. Kesepakatan Desember lalu, sudah diabaikan selama hampir enam bulan,” Katanya.
Mengenai hal itu, jika Houthi tidak benar-benar menarik diri dari pelabuhan-pelabuhan di Yaman, itu artinya sama dengan merusak kesepakatan perdamaian. Akibatnya, konflik antara kelompok pemberontak itu dengan oposisi pemerintah dapat terjadi lagi, bahkan lebih berbahaya dari yang sebelumnya.
