Jakarta, Gatra.com - Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) untuk pertama kalinya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari audit keuangan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 2019.

"Alhamdulillah untuk pertamakalinya TVRI mendapat WTP dalam masa diperiksa BPK. Kami akan membuat syukuran sesuai arahan BPK, dan berterima kasih atas peran serta dari seluruh stasiun daerah maupun berbagai pihak. Termasuk komisi I sehingga TVRI mencapai WTP," ujar Direktur Utama TVRI Helmy Yahya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara I, Kamis (13/6).

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty mengapresiasi capaian tersebut, sebab menurutnya TVRI amat sulit memperoleh WTP karena sempat terjerat utang.

"Mengenai WTP saya apresiasi karena memang sebelumnya hambatan dari TVRI ini tidak dapat WTP karena utang lama yang belum dituntaskan, Jadi alhamdulillah dari periode yang telah lalu, utang TVRI ini dapat kita putihkan. Sehingga sekarang sudah mencapai WTP," kata Evita.

Anggota Komisi I DPR RI yang lain Jazuli Juwaini dari PKS juga mengapresiasi capaian WTP tersebut. Menurutnya TVRI bisa mendapatkan tambahan anggaran.

"Saya mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas capaian WTP dan kenaikan anggaran. Meski hanya sekitar Rp100 miliar. Dan Komisi I selalu back up mitranya. Saya bangga dengan visi misi TVRI. Untuk TVRI, itu tidak sulit. Mestinya bisa menjadi media yang besar dan jadi rujukan," kata Jazuli.

Sebelumnya untuk anggaran 2019, TVRI mendapatkan Rp951 miliar dan untuk periode anggaran 2020 pagu indikatif TVRI yang telah diketok komisi I sebesar Rp1,1 triliun dengan ditambah anggaran lain sebesar Rp244 miliar.