Home Internasional Misi Selandia Baru dalam Kemanusiaan di Asia Tenggara

Misi Selandia Baru dalam Kemanusiaan di Asia Tenggara

Jakarta, Gatra.com - Hari ini, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengadakan konferensi mengenai kemanusiaan dengan judul "Regional Conference on Humanitarian Assistance: Enhancing the Capacity of Humanitarian Actions in South-East Asia". Acara ini dihadiri oleh 10 negara anggota ASEAN dan 8 negara mitra, di antaranya adalah Selandia Baru.

"Indonesia dan Selandia Baru memiliki beberapa kesamaan bencana alam. Kita memiliki pengalaman dalam mengatasi gempa bumi, banjir, dan sebagainya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berbagi pengalaman," kata Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Jonathan Austin ketika diwawancara Gatra.com di Hotel Le Meridien, Kamis (8/8).

Austin mengatakan, dengan adanya pertemuan seperti ini, Selandia Baru, ASEAN, dan beberapa negara mitra di Asia Pasifik bisa bekerja lebih baik. Terutama dalam mengatasi krisis kemanusiaan. Selain itu, Austin juga menyebut, misi spesifik Selandia Baru yakni mendorong keterlibatan orang lokal dalam isu kemanusiaan di kawasannya. 

"Saya rasa beberapa working group dalam pertemuan ini nanti akan membicarakan bagaimana melakukan framework yang efektif. Sebagai contoh, hal yang kami [Selandia Baru] akan dorong adalah bagaimana memberi support yang terbaik untuk peran serta orang lokal," katanya.

Selandia Baru berpandangan, orang lokal lebih tahu mengenai isu kemanusiaan, seperti bencana alam yang terjadi di wilayahnya, daripada orang di pemerintah pusat. Intinya, Selandia Baru ingin menemukan solusi bersama dalam forum ini untuk menjadikan orang lokal lebih berkapabilitas. Dalam menangani isu kemanusiaan, ini lebih efektif dibandingkan jika mengandalkan tenaga ahli dari Jakarta ataupun dari luar negeri. 

"Selandia Baru berpandangan, pertemuan ini adalah kesempatan yang menarik. Untuk menemukan solusi yang praktikal dalam kerja sama kemanusiaan," ucap Austin.

Seperti diketahui, acara yang diselenggarakan pada 8-9 Agustus 2019 ini dihadiri oleh 18 negara, 10 negara ASEAN dan 8 negara-negara mitra. 8 negara mitra yang dimaksud adalah Jepang, India, Tiongkok, Korea Selatan (Korsel), Papua Nugini, Timor Leste, India, Australia, dan Selandia Baru. Selain itu, diundang juga beberapa organisasi internasional seperti IFRC, UNICEF, AHA Centre, ICRC, dan UNOCHA.

191