Jakarta, Gatra.com- Presiden RI, Joko Widodo telah mengkaji lokasi paling ideal sebagai Ibu Kota baru. Berdasarkan hasil riset, Kalimantan Timur akan ditetapkan sebagai pusat pemerintahan Indonesia.

Jokowi menuturkan pada Selasa siang (26/8), Ibu Kota rencananya terletak di sebagian Kabupaten Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara.

Berdasarkan data Kementerian PPN atau Bappenas, pertumbuhan ekonomi triwulan I 2019 mencapai 5,36% (yoy) dengan kontribusi sebesar 4,29% terhadap ekonomi nasional.

Dilihat dari jumlah penduduk, populasinya 3,57 juta jiwa. Sedangkan pertumbuhan penduduk pada 2010-2017 sebesar 2,31%.

Keunggulan lainnya, dekat dengan dua bandara di Balikpapan dan Samarinda. Selain itu, memiliki akses jalan tol Balikpapan-Samarinda. Lokasinya juga tidak berbatasan langsung dengan batas negara.

Dari segi kondisi alam, Kaltim cenderung bebas bencana alam gempa bumi dan kebakaran hutan. Utamanya, memiliki ketersediaan lahan dengan status area penggunaan lain (APL), hutan produksi dengan konsesi hutan tanaman industri (HTI) dan hutan produksi yang bebas konsesi.

Meski memiliki bermacam kelebihan, Kalimantan Timur ternyata rawan banjir. Ini karena wilayahnya berdekatan dengan hulu daerah aliran sungai (DAS). Ketersediaan sumber daya air tanah juga rendah.