Jakarta, Gatra.com - Pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengaku belum bisa menjelaskan penyebab luka yang dialami korban demo di DPR yang berlangsung Selasa (24/9) kemarin.

Kabid Humas RSPP Agus Susetyo mengatakan, dari tiga pasien demo yang masih dirawat di RSPP, kodisinya berangsur membaik. Namun, ia mengaku, belum bisa menentukan apakah ada dugaan luka akibat benda tumpul maupun benda tajam.

"Untuk kabar adanya mahasiswa yang ditembak kita tidak bisa menyampaikan kebenarannya, karena kita gak tau kejadiannya itu ketembak atau pun kena benturan kena pukul tidak tahu. Yang jelas, pasien yang masuk itu ada luka terbuka, lecet, atau luka yang diperlukan jahitan segala macem, atau luka tumpul, status kesehatannya kayak gitu," jelas Agus di RSPP, Jakarta, Rabu (25/9).

Menurut Agus, luka yang dialami oleh mahasiswa yang menjadi korban demo di DPR tersebut diduga karena para mahasiswa tersebut berlarian saat dibubarkan oleh aparat kepolisian. Sehingga, lanjut Agus, kemungkinan ada yang terinjak dan mengalami benturan pagar dan aspal jalanan.

"Tapi kalau luka yang cukup lebar itu dia sendiri kita anamnesa, bahwasannya dia sendiri tidak sadar kondisinya, tahu-tahu sadar sudah dibawa ke RS. Makanya kita tidak bisa menyampaikan ini luka tembak atau apa. Toh bukti peluru atau apanya juga kita tidak pernah terima. Jadi kita tidak bisa sampaikan adanya luka tembak," jelasnya.

Agus juga menjelaskan, dari pendataan yang dilakukan ia meyakini 99% merupakan mahasiswa yang mengukuti demo di depan DPR. Selain itu, ia mahasiswa ini juga berasal dari berbagai daerah yang ikut melakukan aksi di DPR Jakarta.

"Alhamdulillah RSPP kemarin berhasil menangani baik semua pasien, 87 bahkan kita sudah tangani dengan baik dan kita pulangkan, 3 belum biisa kita pukangkan dengan kondisi yang kita sampaikan tadi," jelasnya.