Home Politik JK: Pendidikan & Teknologi Majukan Perempuan Indonesia

JK: Pendidikan & Teknologi Majukan Perempuan Indonesia

Sleman, Gatra.com – Berbicara di puncak acara milad ke-28 lembaga pendidikan Aisyiyah dan tiga tahun Universitas Aisyiyah (Unisa), Wakil Presiden  Jusuf Kalla menilai perempuan Indonesia punya peluang dan peran besar di dunia profesional karena pendidikan dan teknologi.

Hadir di Daerah Istimewa Yogyakarta, Wapres Jusuf Kalla mengisi kuliah kebangsaan di Unisa, Sleman, Kamis (10/10). Selama hampir empat puluh menit, JK mengisi materi bertema ‘Mendidik Generasi Unggul Cendikia Untuk Kemajuan Bangsa’.

“Saya bersyukur di sisa 10 hari masa jabatan wapres ini diberi kesempatan berbicara di depan anggota sebuah organisasi perempuan besar di Indonesia. Ini penghargaan bagi saya,” ujar JK di awal pemaparan.

Bagi JK, bicara mengenai Aisyiyah membuat ia terharu karena lembaga perempuan Muhammadiyah ini mengingatkan dirinya pada sang ibu yang semasa hidup aktif di Aisyiyah Makkasar.

Menurutnya, kehadiran Unisa menjadi bukti sebuah perguruan tinggi yang dipimpin dan berisi mayoritas mahasiswa perempuan mampu memajukan pendidikan.

JK memandang saat ini pendidikan perempuan semakin baik. Buktinya dulu dua perempuan saja di kabinet sudah dinilai bagus, tapi sejak era reformasi jumlah menteri perempuan terus bertambah. Di kabinet Presiden Jokowi saat ini terdapat delapan, bahkan sebelumnya sembilan, menteri perempuan.

“Sebagai negara besar, Indonesia bisa termasuk dalam sedikit negara yang memiliki presiden perempuan yaitu Ibu Megawati. Ada dua hal yang menjadi faktor kondisi ini. Pertama yaitu pendidikan dan teknologi yang semakin maju,” katanya.

Kedua hal ini, kata JK, menjadikan perempuan muda lebih mandiri dan memiliki waktu lebih sedikit untuk mengurus keluarga dibanding di masa lalu. Kemajuan teknologi menjadikan perempuan sekarang rata-rata mengurus rumah tangga hanya satu jam sehari.

“Mau cuci dimasukkan mesin cuci, makanan tinggal memesan, atau membeli bahan untuk satu minggu yang disimpan di kulkas. Semua kemajuan teknologi memudahkan pekerjaan perempuan,” ucapnya.

Karena itu, banyak perempuan yang memanfaatkan waktunya untuk menempuh pendidikan lebih tinggi kemudian terjun di bidang profesional. JK mengibaratkan, tanpa kehadiran mereka di dunia profesional, peran perempuan sangat kurang.

Pendidikan tinggi bagi perempuan juga berdampak besar pada bidang kesehatan. Kalangan perempuan terdidik, menurut JK, sekarang lebih memperhatikan kesehatan keluarga serta kecerdasan anak-anak.

“Kesehatan dan kecerdasan ini penting untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Perempuan Indonesia berhasil mengembangkan peran di kedua bidang itu,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam sambutannya, Ketua PP Aisyiyah Muhammadiyah Siti Noordjannah Djohantini menjelaskan bahwa mencerdaskan perempuan dan generasi bangsa adalah tugas utama Aisyiyah.

“Saat ini kami memiliki sekitar 20 ribu PAUD. Memang Unisa yang di DIY adalah yang pertama sebagai perguruan tinggi Aisyiyah, namun ke depan akan hadir dua lagi di Surakarta dan Bandung. Proses perizinan memasuki tahap akhir,” katanya.

Sebagai universitas yang baru tiga tahun berdiri, Unisa dinilai mampu memenuhi harapan Muhammadiyah untuk berkembang. Saat ini tercatat ada 60.104 mahasiswa dengan 2.045 mahasiswa baru yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

“Kami berbangga menjadi satu dari banyak kampus yang mendapatkan kunjungan pemimpin negara. Setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan beberapa bulan lalu, hari ini Wapres JK berkenan hadir,” pungkasnya.

 

117