Home Kesehatan Gubernur Kalbar Tuding Data Buta Aksara Tidak Valid

Gubernur Kalbar Tuding Data Buta Aksara Tidak Valid

Pontianak, Gatra.com - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengajak masyarakat di Provinsi Kalbar untuk mengakhiri buta aksara sebagai kunci untuk keluar dari kemiskinan, saat menghadiri Hari Aksara Internasional tingkat Provinsi Kalbar di Rumah Pintar Rasau Jaya, Kubu Raya, Kalbar, Rabu (30/10). "Mari sama-sama akhiri buta aksara karena ilmu pengetahuan itulah kunci dari kita keluar dari kemiskinan, tanpa itu, mustahil dan tidak mungkin," ajaknya.

Sutarmidji menilai sistem perhitungan buta aksara tidak valid, karena ketika disandingkan dengan data Dinas Pendidikan (Diknas) menggunakan data catatan sipil, persentasenya itu jauh dibanding data statistik. Menurutnya, harus ada sinkronisasi data agar dapat menjadi acuan dalam menghitung persentase angka buta aksara di Kalbar. "Selain itu, jumlah data statistik dan Dukcapil perbedaannya capai 3 persen. Sepanjang data tidak sesuai, maka tidak ada data yang valid," ujarnya.

Melihat data perhitungan buta aksara di Kalimantan Barat (Kalbar) tidak valid. Sutarmidji berupaya untuk memperbaikinya sehingga bisa mengetahui angka sebenarnya buta aksara di Kalbar. Dirinya memastikan di Kalbar usia 18 tahun kebawah sudah tidak ada yang mengalami buta aksara. Namun, untuk usia 25 tahun keatas, yang masih terindikasi buta aksara akan terus diminimalisir. "Jika ambil data buta aksara, tidak bisa mengambil dengan teknik sampling. Harus tatap muka, wawancara dan turun langsung," tegasnya.

Sementara itu menurut data Persentase Penduduk Buta Huruf menurut Kelompok Umur tahun 2011-2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS), untuk di tahun 2018 angka buta aksara Kalbar di angka 7,42 persen di usia 15 tahun lebih, sedangkan di usia 15-44 tahun di angka 1,63 persen, dan 19,70 persen di usia 44 tahun lebih.

165