Batanghari, Gatra.com - Upacara peringatan Hari Anti Korupsi se-Dunia tahun 2019 dengan tema "Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju", Kejaksaan Negeri Batanghari, Jambi terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Soalnya, upacara tidak berlangsung di halaman Kantor Kejari Batanghari maupun Kacabjari Muara Tembesi. Melainkan gelaran upacara berpusat di halaman Kantor Bupati Batanghari.

"Tujuan upacara di kantor Bupati agar pesan yang ingin disampaikan dalam upacara pagi ini bisa sampai ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya ASN maupun non ASN yang terlibat dalam pemerintahan daerah, tingkat kabupaten maupun desa," kata Kajari Batanghari, Mia Banulita saat dikonfirmasi Gatra.com, Senin (9/12).

Banulita berkata, upacara Hari Anti Korupsi se-Dunia yang dia pimpin melibatkan Pramuka dan pelajar sebagai wakil kaum milenial. Upacara juga turut dihadiri Forkopimda, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta ASN dalam lingkungan Sekretariat Kantor Bupati Batanghari.

"Pelajar garda depan pemberantasan korupsi," ujarnya.

Selain kalangan Pramuka dan pelajar, Kejari Batanghari rupanya telah merangsek kalangan ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Menurut Banulita, ibu-ibu PKK adalah orang yang berada di balik kesuksesan suami.

"Kami berharap ibu-ibu PKK dapat memberikan sumbang dan saran terhadap pelaksanaan tugas suaminya, sehingga suaminya terhindar dari perbuatan korupsi," ucapnya.

Ia berharap apa yang telah dibangun Kejari Batanghari dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi bisa terus terlaksana dan bisa dikembangkan dengan inovasi masing-masing satuan kerja.

"Tentunya dengan dukungan pemerintah daerah setempat," katanya.