Home Kebencanaan Menteri LHK Dukung Eco Wisata Kawasan Merapi

Menteri LHK Dukung Eco Wisata Kawasan Merapi

Magelang, Gatra.com - Pemerintah merencanakan revitalisasi sabo dam Kali Putih yang berfungsi sebagai penahan material banjir lahar dingin Gunung Merapi.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan sabo dam Kali Putih saat ini tertutup material batu dan pasir.

“Itu harus dijaga, karena sebelum tahun 2011, banjir lahar masuknya ke area Jurang Jero. Baru beberapa waktu belakangan ini ke Kinah Rejo dan Gendol,” kata Siti Nurbaya saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau Taman Nasional Gunung Merapi, Jumat (14/2).

Tidak seperti bendungan pada umumnya, sabo dam dirancang untuk menahan material batu dan pasir. Sedangkan air yang melalui dam dapat terus mengalir ke hilir.

Menurut Menteri Siti Nurbaya, terdapat sekitar 30 desa di sekitar kawasan Gunung Merapi. Sebanyak 8 di antaranya berada di wilayah Kabupaten Magelang.

Pemerintah memiliki kepentingan melakukan mitigasi bencana di kawasan rawan bencana Merapi. Termasuk mencegah longsor di beberapa titik yang memiliki kemiringan tanah.

“Yang miring begini harus ditanam vetiver, supaya makin kuat tanahnya. Kenapa harus diperkuat? Karena di bawah itu banyak permukiman. Kalau ada lahar atau hujan, airnya ke bawah itu yang harus dijaga. Pengertian perlindungan dari Bapak Presiden seperti itu.

Siti Nurbaya juga mengigatkan pentingnya pengelolaan lingkungan berbasis pemberdayaan ekonomi masyarakat. Warga sekitar Merapi harus dirangsang mengelola kawasan konservasi tanpa merusak lingkungan.

“Masyarakat sudah 3 hingga 4 tahun ini bertransformasi ke arah eco wisata. Jadi ada perkumpulan Pencinta Harmoni Merapi, itu yang bertansformasi dari kegiatan penambangan pasir ke eco wisata.”

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, peredaran uang masyarakat di sekitar Gunung Merapi mencapai Rp60 miliar per tahun. Sekitar 28 persen didapat melalui kegiatan penambangan batu dan pasir.

Sedangkan jumlah peredaran uang yang diperoleh dari kegiatan pemanfaatan tanaman dan eco wisata sebesar 32 persen dan 26 persen dari total pendapatan setiap tahun.

“Jadi sudah bergerak dari pasir ke eco wisata. Artinya kesejahteraan masyarakat bisa dibangun. Lingkungannya akan kembali kepada keseimbangan yang diatur oleh alam,” ujar Siti Nurbaya.

133