Home Ekonomi HUT ke-8, Pupuk Indonesia akan Lebih Fokuskan Anak Usaha

HUT ke-8, Pupuk Indonesia akan Lebih Fokuskan Anak Usaha

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama (Dirut) PT Pupuk Indonesia (Persero), Aas Asikin Idat, mengatakan, pihaknya akan semakin fokus pada anak-anak perusahaan yang bergerak di bidang nonpupuk (NPK) selain melakukan efisien, diversifikasi produk, serta sinergitas Pupuk Indonesia Grup.

Aas menyampaikan keterangan tersebut terkait komitmen Pupuk Indonesia pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-8, Jumat (3/4). Pupuk Indonesia telah mencanangkan program transformasi bisnis sebagai upaya bersiap diri menghadapi persaingan di masa mendatang sejak 2018.

"Ke depan kami juga semakin fokus kepada bisnis-bisnis anak perusahaan yang bergerak di bidang nonpupuk sehingga dapat lebih berkontribusi terhadap kinerja holding," ujarnya.

Salah satu program transformasi bisnis adalah adalah pembangunan pabrik-pabrik NPK baru sebagai wujud upaya Perusahaan untuk lebih fokus pada produk nonurea. Proyek ini telah ditandai dengan pembangunan pabrik NPK Fusion II di PT Pusri Palembang dan Pabrik NPK Chemical di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Perkembangan terbarunya, PT Pusri Palembang, telah mengoperasikan Pabrik NPK Fusion II dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 100.000 Metric Ton Per Year (MTPY). Sedangkan Pabrik NPK Chemical PT PIM yang memiliki kapasitas 500.000 MTPY tersebut ditargetkan dapat rampung pada pertengahan tahun 2021.

Pabrik NPK Fusion II ini dibangun sebagai upaya diversifikasi usaha produk pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Diharapkan beroperasinya Pabrik ini dapat meningkatkan market share, mengingat makin tingginya tren permintaan pasar dalam negeri dan ekspor.

Kehadiran pabrik NPK Fusion II juga sejalan dengan program kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada lini produk pupuk majemuk yang telah terbukti memiliki produktivitas lebih dibanding pupuk tunggal dan juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku gas.

Kinerja Lima Tahun

Aas menambahkan, pihaknya menyampaikan syukur karena Pupuk Indonesia Grup mampu menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan dan kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional dalam 5 tahun terakhir.

Dalam 5 tahun terakhir atau periode 2015-2019, Pupuk Indonesia Grup mencatatkan pertumbuhan produksi produk pupuk mencapai 1 juta ton. Pada 2015 dan 2016 angka produksi berada di level 10 juta ton, kemudian meningkat sejak 2017 menjadi 11,4 juta ton, 11,6 juta ton pada 2018, dan 11,8 juta ton pada 2019.

Menurut Aas, tren yang sama juga terjadi pada produksi produk nonpupuk yakni amoniak. Pada 2015 produksi amoniak perseroan mencapai 5,5 juta ton, dan meningkat hingga 5,9 juta ton pada 2019.

Penjualan produk pupuk dalam kurun 5 tahun terakhir mencapai 61,7 juta ton yang terdiri dari penjualan pupuk subsidi sebesar 45,4 juta ton dan penjualan pupuk nonsubsidi sebesar 16,3 juta ton. Besaran penjualan pupuk bersubsidi sendiri selalu menyesuaikan dengan alokasi subsidi yang dimandatkan oleh Pemerintah.

Penggunaan pupuk menjadi salah satu faktor pendorong peningkatan produksi pertanian padi di setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, pada 2014 produksi padi berada pada angka 70 juta ton per tahun, dan tumbuh hingga menyentuh 82 juta ton di tahun 2018.

Kinerja keuangan konsolidasi pun terjaga dalam pertumbuhan yang baik. Pendapatan usaha bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren yang bagus. Pada 2015, pendapatan perusahaan mencapai Rp66,2 triliun, sebesar Rp64,1 triliun pada 2016, Rp58,9 triliun pada 2017, serta Rp69,4 triliun dan Rp71,2 triliun pada 2019.

Nilai aset perusahaan tercatat terus tumbuh sejak tahun 2015 yang berada pada Rp91,8 triliun, menjadi Rp138 triliun pada 2018 dan kembali tumbuh pada 2019 menjadi Rp135 triliun.

Dalam operasionalnya, Pupuk Indonesia Grup mengedepankan pengelolaan lingkungan dengan baik dan disiplin. Hal itu ditunjukan dengan capaian predikat PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan setiap tahunnya.

"Upaya tersebut merupakan tanggung jawab kami terhadap lingkungan dan masyarakat. Secara konsisten mengedepankan keberlanjutan (sustainability) melalui tiga pilar yaitu Profit, People, dan Planet yang terwujud dalam aktivitas produksi yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kemandirian, sekaligus sebagai wujud dari slogan BUMN Untuk Indonesia," ujarnya.

Beberapa upaya yang dilakukan Perusahaan di antaranya pengelolaan energi yang tersertifikasi ISO 50001, mitigasi emisi gas rumah kaca, pengurangan dan pemanfaatan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), hingga perlindungan keanekaragaman hayati, seperti konservasi ekosistem terumbu karang, konservasi Orangutan, penanaman ratusan ribu bibit mangrove, reintroduksi hasil laboratorium kultur jaringan, taman keanekaragaman hayati, serta pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program CSR.

82