Home Kebencanaan Bantuan Warga Terdampak Covid-19 di Kota Tegal Tak Merata

Bantuan Warga Terdampak Covid-19 di Kota Tegal Tak Merata

Tegal, Gatra.com - Bantuan jaring pengamanan sosial yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah dinilai masih belum merata. Ribuan warga terdampak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tak menerima bantuan berupa paket sembako itu.

Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, pihaknya banyak menerima aduan dari warga terdampak yang tidak mendapat bantuan paket sembako dari pemkot. "Warga banyak yang mengeluh tidak mendapat bantuan padahal termasuk yang terdampak pandemi Covid-19," kata Kusnendro, Kamis (30/4).

Menurut dia, dari total 90.250 kepala keluarga (KK) terdampak, baru sekitar 16.356 KK yang mendapatkan bantuan yang didistribusikan pemkot selama tiga hari sebelum pemberlakuan PSBB. Artinya, baru 18 persen dari total KK terdampak yang menerima bantuan.

"Masih ada sekitar 6.000 warga yang tidak mendapat bantuan. Semestinya bantuan itu bisa diberikan kepada sedikitnya 30 persen dari jumlah total keluarga terdampak pandemi Covid-19," ujar Kusnendro.

Kusnendro berharap, pada penyaluran bantuan kedua yang rencananya akan dilakukan pemkot pada pertengahan Mei bisa lebih banyak lagi menyentuh warga yang terdampak. Sehingga pemberian bantuan bisa lebih merata.

"Pemkot harus melibatkan para ketua RT dan RW untuk mendata ulang warga penerima bantuan agar warga yang seharusnya bisa menerima juga mendapat bantuan," ujarnya.

Salah satu warga Kelurahan Kejambon, Kecamatan Tegal Timur, Tri (58) mengaku tidak menerima bantuan sembako dari pemkot. Padahal dirinya termasuk terdampak pandemi Covid-19 dan kebijakan PSBB karena pendapatannya dari berjualan gorengan menurun.

"Saya bingung dengan kebijakan PSBB. Saya tidak dapat bantuan tapi mau jualan susah karena jalannya ditutup benton. Giliran sudah bisa lewat dan jualan, kena semprot disinfektan Damkar, jadi semua gorengan basah, tidak ada yang beli," kata penjualan gorengan di Jalan Sultan Agung ini.

Tri menuturkan, sejak Covid-19 mewabah, pendapatannya sudah turun 60 persen. Dia biasanya bisa mendapat penghasilan hingga Rp 100 ribu per hari. Kini pendapatannya paling banyak Rp 60 ribu per hari. "Ditambah ada PSBB, pendapatan tambah menurun," ucapnya.

Wakil Wali Kota Tegal Mohammad Jumadi saat mengecek bantuan sembako yang akan disalurkan di Kelurahan Pesurungan Lor, Kecamatan Margadana, Senin (20/4) mengatakan, 16.365 penerima paket bantuan merupakan warga miskin dan warga terdampak Covid-19.

Namun dia mengakui banyak laporan terkait adanya warga terdampak yang tidak menerima bantuan tersebut. Karena itu, jumlah penerima bantuan masih bisa bertambah. "Warga terdampak tapi tidak menerima nanti kami verifikasi dulu," ujarnya.

701