Home Milenial PJJ Jadi Langkah Awal Pemanfaatan Teknologi Kependidikan

PJJ Jadi Langkah Awal Pemanfaatan Teknologi Kependidikan

Jakarta, Gatra.com- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menilai bahwa pihaknya akan mengevauasi sekaligus menilai efektivitas pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang dikenal sebagai belajar dari rumah, yang menjadi aktivitas rutin pelajar Indonesia di tengah pandemi Covid-19.

Kata Nadiem, evaluasi efektivitas tersebut tidak bisa dilakukan secara cepat, dan akan memakan waktu lebih dari dua bulan. Namun, dalam penilaian jangka pendek, Nadiem mengatakan pihaknya telah mengetahui beberapa tantangan yang dihadapi pelaku pendidikan dalam menjalankan program belajar dari rumah.

"Yang kami lihat yang menjadi tantangan justru adalah bukan efektivitas saat ini, melainkan efektivitas pembelajaran di masa depan. Tantangannya, adalah pengadopsian teknologi dalam pembelajaran di masa depan. Karena pemanfaatan teknologi akan menjadi bagian penting di Kemendikbud dalam mendukung guru dan orang tua dalam meningkatkan kapasitas pembelajaran jaral jauh," Kata Nadiem dalam Konferesi Pers di Istana Negara, Kamis (14/5).

Oleh karenanya, Nadiem mengaku pembelajaran jarak jauh yang selama ini dilakukan karena adanya pandemi Covid-19, akan berdampak positif di masa depan dimana pembelajaran akan berfokus pada pemanfaatan teknologi. Adaptasi awal itu yang sejatinya dapat dimunculkan ketika siswa saat ini harus melakukan pemebelajaran dari rumah, dengan memanfaatkan tekbologi seperti telekonferensi atau aplikasi perpesanan instan.

"Justru sebuah langkah mitigasi yang kami lakukan selama pandemi ini, justru mlah membuat sebuah bingkai kebijakan yang tidak memaksakan guru harus berpegang dalam penyelsaian kurikulum. Serta, diharapkan juga telah ada kenyamanan dan adaptasi tergadap penggunaan teknologi di masa depan," Jelas Nadiem

Semua adaptasi ini, kata Nadiem, akan didukung oleh paket kebijakan Merdeka Belajar yang mengusung fleksibilitas para pelaku pendidikan tanah air. Sehingga, Pelaku pendidikan, utamanya guru, dapat fokus pada pembelajaran literasi, numerasi, dan peningkatan karakteristik dibanding hanya bepegangan pada kurikulum.

"Dan kami sadar bahwa menjadi sangat penting bagi kami untuk memberikan waktu dan fleksibilitas lebih pada guru, untuk beradaptasi pada situasi saat ini, utamanya ketika krisis seperti saat ini masih terjadi," pungkas Nadiem.

262