Solo, Gatra.com – Bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo enggan memberikan tanggapan terkait keunggulan Gibran dalam survey yang dilakukan oleh Solo Raya Polling. Dalam survey tersebut, elektabilitas Gibran naik 307 persen dibandingkan tahun lalu.
”Nggak ada pendapat apa-apa. Mudah-mudahan surveinya ilmiah dan betul-betul obyektif. Sebab survey kan memang harus sesuai kenyataan,”ucap Achmad Purnomo saat dimintai tanggapan terkait hasil survey, Selasa (23/6).
Namun dirinya menekankan dalam survey yang dilakukan harus jelas. Baik secara jumlah memenuhi atau tidak, secara keterwakilan, siapa saja yang disurvei juga harus jelas.
”Jumlahnya yang disurvei, siapa saja mewakili atau tidak,”ucapnya.
Terkait siapa yang akan direkomendasi, Purnomo menyerahkan sepenuhnya pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jakarta. Sebab DPP yang berwenang memberikan rekomendasi.
Dirinya pun enggan berandai-andai siapa yang akan mendapat rekomendasi ataupun yang akan dipasangkan dari partai berlambang kepala banteng ini. Menurutnya saat survey memunculkan namanya dan Gibran sebagai pasangan, hal tersebut tidak akan berpengaruh pada keputusan dari DPP.
”Survei itu kan hanya bunga-bunga demokrasi. Saya serahkan sepenuhnya pada DPP,”ucapnya.
Selama ini Purnomo masih merasa percaya diri jika akan mendapat rekomendasi. Pasalnya dirinya diajukan oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP sesuai dengan ketentuan dan ketetapan.
”Namun kalau ada calon lain ya silahkan saja. Pedoman saya cuma itu (pengajuan dari DPC),”ucapnya.
Bahkan dalam perjalanannya, Purnomo juga sudah mengajukan permohonan untuk mundur sebagai kandidat calon wali kota dari PDIP. Namun pengunduran dirinya ditolak oleh DPC PDIP.
”Jujur saya trenyuh, sedemikian bulatnya mereka memberikan dukungan pada saya. Sebagai kader yang baik saya harus melaksanakan perintah partai,”ucapnya.
Sementara itu hingga saat ini Gibran belum memberikan komentar terkait hasil survei yang menyatakan dirinya unggul.
Lembaga survei Polling Solo Raya merilis bahwa Gibran secara elektabilitas mencapai 91 persen, mengungguli rivalnya Achmad Purnomo yang hanya 71 persen. Padahal tahun lalu, lembaga survei yang sama menyatakan elektabilitas Gibran hanya 13 persen dan Purnomo 38 persen. Elektabilitas Gibran dalam satu tahun naik hingga 307 persen.
