Home Teknologi Menristek: Vaksin Salah Satu Solusi Redakan Krisis Covid-19

Menristek: Vaksin Salah Satu Solusi Redakan Krisis Covid-19

Jakarta, Gatra.com - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN), Bambang Brodjonegoro, mengatakan bahwa riset obat dan vaksin menjadi salah satu solusi dalam meredakan krisis ekonomi dalam negeri maupun global.

Saat ini, hampir seluruh negara di dunia mengalami situasi kemunduran atau setback akibat meluasnya pandemi Covid-19 yang memicu multiplier effect di sejumlah sektor kehidupan. beberapa negara besar seperti Jerman dan Singapura telah mengumumkan resesi. Sementara di Indonesia aktivitas perekonomian mengalami reduksi pertumbuhan ekonomi Kuartal 1 2020 anjlok hingga 2,97% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 5,07%.

"Salah satu solusi untuk meredakan krisis ekonomi global adalah obat dan vaksin. Vaksin memberikan keamanan dan kenyamanan bagi setiap orang sehingga perekonomian berjalan kembali seperti sedia kala. Pengembangan vaksin Covid-19 juga merupakan simbol kemandirian bangsa, lambang kemajuan ilmu pengetahuan serta berperannya ilmuwan di suatu negara," kata Menristek Bambang saat memberikan Keynote Speech dalam acara "Anugerah GATRA 2020: Ikonis Nusantara", yang digelar secara daring pada Kamis (27/8).

Oleh karenanya, sambung Bambang, Kemenristek/BRIN pada Maret 2020 lalu membentuk Konsorsium Riset iIovasi Covid-19 yang berperan aktif menyinergikan program riset dan inovasi untuk menangani pandemi Covid-19 dan menghasilkan produk tepat guna untuk dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat dalam mencegah mendeteksi dan merespons pandemi.

"Konsorsium riset dan inovasi Covid-19 merupakan perwujudan dan cikal bakal kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi, dan mitra industri. Dalam waktu 2 bulan sejak dibentuk sebagai bentuk dukungan penanganan pada Covid-19 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke-112, Presiden Joko Widodo meluncurkan 9 produk utama dari 55 produk dan inovasi. Hingga saat ini, telah dihasilkan sebanyak 61 produk inovasi konsorsium riset dan inovasi yang terbagi dalam beberapa bidang," ujarnya.

Bambang juga mengatakan, saat ini Konsorsiuum Riset dan Inovasi Covid-19 juga tengah berupaya dalam bidang pengembangan vaksin Merah Putih. Lembaga biologi molekuler Eijkman juga telah diberikan mandat untuk melakukan riset pada vaksin Indonesia.

"Dengan adanya vaksin Merah Putih selain mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia, kita juga menghemat pembelian vaksin dari luar negeri yang tentunya harga yang lebih mahal dibandingkan vaksin produksi bangsa Indonesia sendiri," kata Menristek.

Selain itu, pengembangan vaksin Merah Putih merupakan simbol kemandirian bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan Indonesia, dengan prinsip cepat, efektif, dan mandiri. Prisnsip cepat karena saat ini semua negara berlomba mengembangkan vaksin. Prinsip efektif karena semua ingin vaksin Merah Putih adalah vaksin yang cocok untuk virus yang bertransmisi di Indonesia.

"Serta berprinsip mandiri, yang paling penting negara kita adalah negara dengan 267 juta penduduk tidak bisa begitu saja yang menggantungkan kebutuhan kita akan vaksin dengan hanya membeli dari luar negeri," katanya. 

148