Home Kesehatan PKL Malioboro Meninggal Dunia Usai Positif Corona

PKL Malioboro Meninggal Dunia Usai Positif Corona

Yogyakarta, Gatra.com - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengumumkan seorang pedagang kaki lima (PKL) di pusat niaga dan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia.

Ia menjelaskan, pedagang tas dan dompet berusia 68 tahun tersebut pada 20-26 Agustus masih berjualan di Malioboro dari pagi sampai malam. Pada 27 Agustus, ia tidak berjualan.

“Karena badan terasa demam saat sore hari, lemas dan batuk, dan tinggal di rumah saja," ujar Heroe lewat pernyataan tertulis, Minggu (6/8).

Pada tangal 1 September, ia periksa ke puskesmas dan esoknya dibawa ke rumah sakit. Pada 4 September, hasil tes PCR menunjukkan ia terkonfirmasi positif Covid-19. “Meninggal sore harinya dan dimakamkan malam hari itu juga di Kulonprogo,” kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta ini.

Sejak kemarin pagi, dua ruas PKL di zona 3 Malioboro yang memiliki 8 PKL, tempat pedagang itu berjualan, diliburkan.

“Sejak Jumat malam sudah dilakukan tracing terhadap yang melakukan kontak erat dengan almarhumah, baik yang ada di sekitar lapak jualan PKL maupun yang ada di sekitar rumah tinggalnya di wilayah Suryatmajan, Kecamatan Danurejan, Yogyakarta,” tuturnya.

Dua anggota keluarga pedagang itu melakukan kontak erat dengan mendiang, yakni anak menantu dan cucunya. Anak dan menantu tersebut mengantar berobat ke puskesmas dan sempat menggantikan berjualan.

“Kontak erat di keluarga maupun di lapak PKL Malioboro sudah diminta isolasi mandiri dan dilakukan tracing,” kata Heroe.

Menurutnya, pedagang PKL lain masih diizinkan untuk berjualan dan kondisi di Malioboro masih aman. “Kontak erat sudah diliburkan dan isolasi mandiri, termasuk yang sempat salat jemaah dengan almarhumah juga sdh diminta isolasi mandiri,” kata dia.

Heroe berkata, penyebab penularan masih ditelusuri. Selama 18-27 Agustus, pengunjung Malioboro 30.116 orang sesuai pendataan berbasis QR Code. Dari jumlah itu, 3.698 orang masuk zona 3, tempat pedagang itu berjualan.

Pemerintah Kota Yogyakarta menyebut sudah mempunyai nomor kontak para pengunjung. “Saatnya nanti jika perlu untuk periksa akan kami hubungi melalui WA,” kata Heroe.

Menurut Heroe, melalui ketua-ketua paguyuban PKL, pemda meminta pedagang usia lanjut, punya penyakit bawaan, dan tidak sehat untuk tak berjualan dulu. “Kami juga sudah meminta agar protokol Covid-19 harus dilakukan lebih serius,” kata dia.

Hingga sore ini, kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 1.557 kasus. Dari jumlah ini, 1.157 orang sembuh dan 46 orang meninggal.

900