Home Ekonomi Dirut PLN: Rasio Elektrifikasi Meningkat Pesat

Dirut PLN: Rasio Elektrifikasi Meningkat Pesat

Wawancara Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini

 

GATRAreview.com - Pemerintah berupaya menggenjot program elektrifikasi nasional yang saat ini sudah menyentuh 99,09 persen. PT PLN (Persero) sebagai pengemban proyek ketenagalistrikan berupaya mengejar angka rasio elektrifikasi nasional 100 persen pada akhir tahun ini. Namun pekerjaan itu turut terhambat karena dampak wabah Covid-19. Sehingga PLN berniat meninjau kembali rencana investasi proyek ketenagalistrikan yang sesuai dengan proyeksi pertumbuhan beban terkini. Sejauh apa perusahaan pelat merah itu mendorong percepatan proyek ketenagalistrikan, wartawan Gatra review, Wahyu Wachid Anshory mewawancarai Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini lewat pesan tertulis pada awal Agustus lalu. Berikut petikannya:

Bagaimana progress pembangunan pembangkit listrik baru?

Saat ini concern kami adalah memberikan pelayanan yang andal dan menyediakan listrik berkecukupan hingga ke pelosok negeri. Terkait progress pembangunan, akibat Covid-19 maka diperkirakan tahun 2020 ini listrik tumbuh lebih kecil dari tahun 2019. Untuk menyiasati hal itu, fokus kami adalah penyelesaian pembangkit-pembangkit yang telah terkontrak saat ini (termasuk dalam 35 ribu MW) masuk sesuai komitmen. Maka cadangan daya di sistem akan tinggi sehingga tidak memengaruhi target rasio elektrifikasi nasional.

Apa saja proyek PLN yang masuk dalam proyek strategis nasional?

Penambahan kapasitas pembangkit, EBT, jaringan transmisi, jaringan distribusi dan rencana penambahan pelanggan.

Apa upaya PLN untuk mencapai rasio 100% di akhir 2020?

Sampai dengan triwulan 2 tahun 2020 pencapaian Rasio Elektrifikasi sebesar 99,09% dari target moderat 99,2% (skenario pandemi Covid 19). Upaya peningkatan Rasio Elektrifikasi yang dilakukan PLN telah meningkat dengan pesat sejak 2014 sebesar 84,35% menjadi 99,09% triwulan 2 tahun 2020, meningkat sebesar 14,74%. Dari 34 provinsi di Indonesia hampir semua telah memiliki Rasio Elektrifikasi sekitar 99%. Tetapi ada beberapa daerah yang masih perlu menjadi fokus peningkatan Rasio Elektrifikasi yakni: NTT, Maluku, Papua dan sebagian Kalimantan. Upaya yang dilakukan PLN untuk mencapai target 99,2% (skenario moderat masa pandemi Covid 19) adalah dengan melistriki 513.060 rumah tangga dari 433 desa yang belum berlistrik, dengan pembagian 85 desa dilakukan program Lisdes sisanya dilakukan dengan bantuan PMN. Dimana realisasi sampai dengan triwulan 2 mencapai 149 desa dengan jumlah rumah tangga 638.424.

Bagaimana dengan misi merealisasikan pembangkit listrik di 433 Desa?

Perlu disampaikan 52 desa akan dilistriki melalui perluasan jaringan, 24 desa telah menyala (20 desa di Papua Barat, 3 desa di NTT dan 1 desa di Papua), 24 desa dalam tahap konstruksi, 4 desa dalam tahap pengadaan dan seluruhnya ditargetkan menyala akhir tahun 2020. Sebanyak 75 desa akan dilistriki dengan pembangunan minigrid (PLTS Komunal, PLTD Hybrid), saat ini dalam proses pengadaan dan ditargetkan menyala akhir tahun 2020. Sedangkan 306 desa akan dilistriki dengan Talis menggunakan sumber pembangkit PV+SPEL yang saat ini dalam proses pengadaan. Dibutuhkan sekitar 56 ribu unit Talis, 25 ribu unit direncanakan melalui anggaran Ditjen EBTKE Tahun 2021.

Apakah pembangunan listrik terhambat karena adanya Covid-19?

Kami pastikan untuk pelayanan listrik dan keandalan listrik tidak terhambat. Sebagai PSO tentu mengutamakan pelanggan dan memenuhi kebutuhan listrik pelanggan menjadi fokus kami.

Sejauh apa peran PLN dalam membangun SPKLU?

Selain penyediaan listrik melalui pembangkit EBT, PLN juga menyiapkan infrastruktur untuk mendukung kehadiran kendaraan listrik, PLN telah melakukan inovasi menghadirkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listirik Umum (SPKLU). Sampai saat ini sudah terdapat 15 SPKLU yg dibangun PLN dan sudah beroperasi. Untuk ke depan, dalam pembangunan SPKLU akan dibuatkan business sharing economy collaboration model antara pemilik teknologi, pemilik properti/lahan (termasuk pemda-pemda) serta tenants sehingga PLN menjadi lebih cepat dalam penetrasi SPKLU tersebut.

Apa saja program jangka panjang PLN ke depan?

PLN terus mendorong elektrifikasi 100 persen. Listrik terjangkau supaya bisa mendorong perekonomian. Selain itu untuk meningkatkan demand ada dua strategi yang saat ini sedang dilakukan PLN yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Strategi intensifikasi bertujuan untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik pada pelanggan eksisting dan mempertahankan pelanggan eksisting meliputi pemakaian natural, naik daya, program LWBP 1 & electrifying life style. Sementara strategi ekstensifikasi bertujuan untuk meningkatkan kWh jual maupun pendapatan penjualan dengan melakukan penambahan pelanggan baru termasuk mengakuisi pelanggan yang memiliki captive power dan dedieselisasi.

536