Home Politik Kelemahan Kampanye Dialogis yang Pesertanya Dibatasi

Kelemahan Kampanye Dialogis yang Pesertanya Dibatasi

Pekanbaru, Gatra.com - Terbatasnya jumlah kehadiran masa dalam kampanye dialogis pada pilkada 2020, mempersulit upaya prediksi kemenangan calon kepala daerah (cakada).  Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Riau, Tito Handoko.

Tito menyebut, kesulitan ini muncul karena batasan jumlah masa dalam kampanye dialogis bakal membuat cakada kesulitan membaca kemampuan pesaing. "Lantaran dibatasi maksimal 50 orang yang hadir, maka akan sulit untuk melihat sejauh mana kemampuan manajerial tim kampanye beserta sokongan finansialnya," sebut Tito kepada Gatra.com, Minggu (15/11). 

Menurut Tito, kampanye dialogis yang kini dianjurkan untuk mengakali Covid-19, membuat partisipasi warga dalam kampanye tersebut tidak bisa menjadi indikator keterpilihan. Hal ini berbeda dengan kampanye yang dilakukan saat kondisi normal dulu. 

"Saat kondisi normal, satu kampanye akbar yang digelar cakada itu dapat membocorkan banyak hal, seperti kemampuan pengerahan massa, yang juga berkaitan dengan peluang keterpilihan. Indikator ini nantinya juga berkaitan dengan daya dukung finansial yang dimiliki cakada," tekannya. 

Selama ini momen kampanye kerap dianggap sebagai pentas hiburan rakyat. Khususnya untuk pemilih dengan tipologi daerah perdesaan. Bahkan, kampanye akbar dengan menghadirkan kalangan entertainment merupakan hal yang sangat dinantikan sejumlah warga ketika bergulirnya hajatan pemilu. 

Di sisi lain, kemampuan cakada menghadirkan aktris lokal maupun ibukota pada gelaran kampanye, sedikit banyaknya dapat menggambarkan kemampuan finansial yang dimiliki cakada. "Sekarang ini variable itu yang tidak terlihat. Sehingga bagi kita yang di luar ini, untuk menaksir kemenangannya juga sulit. Sementara antar sesama cakada juga akan kesulitan menaksir kemampuan pesaingnya,” ucap Tito.

Di Riau sendiri, tahun ini akan ada 9 gelaran pilkada yang melibatkan 30-an pasangan cakada dan memperebutkan suara dari 2,4 juta pemilih. 

272