Home Kebencanaan Masih Hujan, Jokowi: Jangan Kendurkan Pencegahan Karhutla

Masih Hujan, Jokowi: Jangan Kendurkan Pencegahan Karhutla

Jakarta, Gatra.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan jajarannya agar tidak mengendurkan upaya untuk mencega kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) meskipun saat ini berbagai daerah tengah dilanda banjir dan tanah longsor.

Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2021 yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2), meminta jajarannya untuk menyiapkan rencana pencegahan yang matang dan detail terkait hal tersebut.

"Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail, sinergi semakin kuat, dan eksekusi lapangan yang semakin efektif," ujarnya.

Jokowi menyampaikan, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa tahun 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April.

"La Nina masih akan bertahan hingga semester satu ini. Bulan Mei diperkirakan akan menjadi fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Tapi kita harus tetap waspada, jangan lengah," ujarnya.

Presiden telah menerima laporan bahwa karhutla telah mulai terjadi sejak akhir Januari kemain. Di Provinsi Riau misalnya, sudah terjadi 29 kejadian, dan di Kalimantan Barat terdapat 52 kejadian.

Meskipun di kedua daerah tersebut saat ini masih bisa tertangani dengan baik, Presiden mengingatkan agar Gubernur Riau dan Kalimantan Barat tetap waspada supaya karhutla tidak meluas lagi. Presiden tidak ingin pengalaman kebakaran hutan hebat yang terjadi tahun 2015 lalu terulang kembali.

"Saya ingat betul di 2015 saya mau ke Riau, ke Pekanbaru, turunnya di Padang. Seingat saya mungkin 8 jam saya lewat darat. Saya juga ingat di tahun 2015 waktu saya akan ke Pulang Pisau, itu ada di Kalimantan Tengah, saya turun di Kalimantan Selatan di Banjarmasin, lewat darat. Seingat saya 4 jam. Ini jangan sampai kejadian lagi," ungkapnya.

Terkait karhutla di Provinsi Riau, Presiden mengapresiasi langkah cepat dari pemerintah provinsi setempat yang telah menetapkan status siaga darurat karhutla. Dengan langkah cepat tersebut, diharapkan penanganan di lapangan bisa lebih cepat dan lebih baik.

"Ini bagus, bersiap-siap. Jangan sampai nanti administrasinya, payung hukumnya belum siap sudah kebakarannya membesar, mau melakukan sesuatu enggak ada payung hukumnya," ucapnya dalam siaran pers.

Menurutnya, langkah Gubernur Riau sangat tepat mengingat angka karhutla di wilayah tersebut, berdasarkan beberapa pengalaman sebelumnya, memang angkanya lebih tinggi dibandingkan provinsi yang lain.

Pada bulan Februari ini, Kepala Negara melanjutkan, di Pulau Sumatera berpotensi terjadi karhutla. Sementara itu, pada bulan Mei hingga Juli sebagian Kalimantan dan Sulawesi juga berpotensi terjadi kebakaran hutan dan lahan. Adapun puncaknya diperkirakan berada pada bulan Agustus dan September.

"Kita harus betul-betul tahu puncaknya kapan sehingga persiapannya apa dimulai dari sekarang. Planning-nya disiapkan, organisasinya dicek betul sudah bekerja atau tidak. Pada saat betul-betul nanti panas, kita sudah siap semuanya," kata dia.

149