Home Ekonomi Mentan SYL: Perbankan Jangan Ragu Gulirkan KUR

Mentan SYL: Perbankan Jangan Ragu Gulirkan KUR

Karanganyar, Gatra.com- Angsuran pinjaman untuk modal bercocok tanam minim dan macet. Perbankan diminta tidak ragu mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) bagi petani.

Hal itu ditegaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat mengunjungi klaster corporate integrated farming di Desa Kaling, Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (5/3).

Berdasarkan laporan yang diterimanya, angka KUR macet sekitar 0,06% dari total pinjaman Rp55 triliun pada 2020. Angka kredit macet ini, lanjutnya, bukan persoalan besar. Ia menyebut tunggakan bisa diselesaikan di tingkat pemda.

"Bahkan (kredit macet) itu bisa diselesaikan Pak Bupati," katanya.

Pemerintah terus mendorong pemberian modal usaha tani, seiring dengan upaya menopang perekonomian nasional.

Ia menyebut pertumbuhan ekonomi dari sektor ini mencapai 16,4%,  melesat jauh dari sektor lain yang sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Rencananya permodalan usaha tani akan dikucurkan lebih banyak pada tahun ini.

"KUR sudah kita manfaatkan cukup maksimal pada tahun lalu namun untuk tahun ini akan kita gulirkan lebih besar dari tahun sebelumnya sehingga para petani atau pelaku usaha tani kita dorong sebesar-besarnya untuk memanfatkan fasilitas yang sudah disediakan. Tahun lalu (KUR) Rp55 triliun. Sedangkan tahun ini mungkin lebih banyak seperti imbauan pak presiden," katanya.

Guna mendukung petani membayar angsuran tepat waktu, pemerintah mengupayakan serapan gabah oleh Bulog dilakukan secara maksimal.

Kemudian untuk mengakses permodalan pertanian sudah dapat dilakukan secara terbuka. Baik itu perorangan petani atau melalui organisasi petani.

Dalam kunjungannya SYL mengatakan pertanian Kabupaten Karanganyar harus menjadi lokomotif dari pertanian yang lebih bagus sehingga ke depan harus dibangun korporasi yang lebih kuat.

Artinya pertanian dibangun skala ekonominya melalui pengembangan hulu-hilir yang melibatkan industri pengolahan hingga pemasaran yang sudah terencana.

"Pertanian Karanganyar sudah jalan, sekarang bagaimana ini nanti kita korporasikan dengan kuat artinya skala ekonomi per 1000 hektare. Disini ada 5.000 hektare hamparan yang betul-betul kita intensifkan, kita tata, baik bibit, pupuk yang berimbang dan obat-obatan yang tepat," jelasnya.

155