Home Ekonomi Pulihkan Wisata, Kemparekraf Siapkan Program Ini

Pulihkan Wisata, Kemparekraf Siapkan Program Ini

Malang, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyatakan komitmennya untuk menghadirkan program-program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang tepat sasaran dan tepat manfaat.

Saat berdialog bersama para pelaku parekraf di Museum Panji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (21/5), Sandiaga menjelaskan bahwa Kemenparekraf hadir untuk melihat dan mendengar langsung hal-hal yang dibutuhkan masyarakat, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Observasi tersebut dijalankan agar menjadi rujukan rumusan dalam pembuatan kebijakan dan program yang menyentuh dan berkeadilan. "Sehingga dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu pada mereka yang betul-betul membutuhkan," kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan bahwa tahun 2021 adalah momentum yang baik yang bisa digunakan sebagai tahap pemulihan sektor parekraf. Ia mengajak seluruh pihak terkait untuk dapat turut menyukseskan program-program yang ada.

Salah satu program tersebut adalah penerapan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan (K4) yang wajib dijalankan oleh para pelaku dan seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Selain itu, ada beberapa program yang dapat membantu pemulihan bagi para pelaku, seperti kemitraan, bantuan insentif pemerintah (BIP), hingga dana hibah yang tahun ini diusulkan untuk ditingkatkan dan diperluas penerima manfaatnya," katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga didampingi Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fadjar Hutomo, dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Muhammad Neil El Himam. 

Fadjar menjelaskan, BIP merupakan program tahunan yang diselenggarakan sejak 2017. Program ini bertujuan untuk memberikan tambahan modal kerja dan/atau investasi aktiva tetap kepada pelaku usaha. 

"Awal Juni ini semoga bisa di-launching. Total anggaran Rp60 miliar yang akan diberikan untuk lima subsektor ekonomi kreatif, yakni aplikasi digital dan pengembangan permainan, fesyen, kriya serta kuliner. Serta bagi usaha pariwisata yang ada di desa wisata," kata Fadjar. 

Dalam prosesnya, calon penerima nantinya hanya perlu mengikuti proses seleksi yang telah ditentukan dan memilih dua kategori bantuan modal yang diinginkan sesuai dengan kondisi jenis usaha yang dijalankan. Setelahnya, akan ada proses seleksi dan kurasi. "BIP akan melalui proses kurasi oleh para kurator sehingga tepat sasaran dan pelaksanaannya sesuai akuntabilitas," katanya.

Himam menambahkan bahwa Kemenparekraf juga mendorong para pelaku UMKM untuk bertransformasi memasarkan produknya melalui pasar digital. "Salah satu program kami membuat para pelaku UMKM adalah onboarding ke platform digital dan kami akan lakukan pendampingan agar para pelaku ekraf dapat memasarkan produknya menjadi lebih baik," katanya.

76