Home Ekonomi PHR Kapalkan Ratusan Ribu Barel Minyak Blok Rokan

PHR Kapalkan Ratusan Ribu Barel Minyak Blok Rokan

Pekanbaru, Gatra.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengapalkan sebanyak 199.777 barel Sumatra Light Crude (SLC) ke kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV di Cilacap. Menurut Direktur Utama PHR, Jaffee Arizon Suardin, pengapalan tersebut ditujukan untuk keperluan pemenuhan energi domestik.

"Pengapalan untuk penggunaan domestik ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri," sebutnya melalui uraian tertulis kepada Gatra.com, Senin (16/8).

Selain mengapalkan SLC ke RU IV Cilacap, PHR turut melansir Duri Crude (DC) sebanyak 150.386 barel dengan tujuan RU IV Balongan. Sehingga total minyak yang dikapalkan dari wilayah kerja Blok Rokan mencapai 350 ribu barel. Sebagai informasi ini merupakan pengapalan perdana yang dilakukan PHR pasca pengalihan operasional Blok Rokan dari  Chevron ke PHR pada 9 Agustus.

"Pengapalan keduanya dilakukan dari dermaga Dumai yang merupakan terminal utama untuk lifting minyak mentah di wilayah kerja Rokan," tekan Jaffe.

Adapun pengapalan dilakukan pada Sabtu (14/8) dengan menggunakan kapal tanker MT Bul Damai I untuk mengangkut SLC. Sedangkan Duri Crude dilansir menggunakan kapal tanker MT Amarin Indah.

Informasi tambahan, SLC merupakan minyak mentah yang diproduksi dari lapangan-lapangan seperti Minas, Bangko, Bekasap, dan Kotabatak. SLC ini memiliki karakteristik minyak ringan dengan kadar belerang rendah.

Sedangkan minyak mentah jenis DC  diproduksi dari Lapangan Duri yang memiliki karakteristik minyak berat atau heavy oil. Karakteristik minyak berat memiliki sifat kental dengan tingkat kepekatan tinggi. Oleh sebab itu untuk mengeduk minyak ini diperlukan teknologi injeksi uap (steamflood).

Diketahui produksi minyak mentah dari Blok Rokan dialokasikan ke sejumlah kilangkilang minyak dalam negeri milik Pertamina, seperti RU II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan dan RU VI Balongan.

Blok Rokan sendiri merupakan ladang minyak produktif di Indonesia. Chevron sendiri telah menyedot minyak dari ladang ini sejak 1971 atau sekitar 47 tahun. Pada masa jayanya produksi minyak Blok Rokan bisa diatas 1 juta barel perhari. Seiring waktu, jumlah tersebut menciut pada kisaran 150-250 ribu barel perhari.

Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi wilayah kerja Rokan mencapai hampir separuh produksi nasional, tepatnya 46% dari produksi nasional.

Sementara potensi pendapatan negara dari kegiatan produksi di Blok Rokan selama 20 tahun sejak 2021,ditaksir sebesar USD 57 miliar atau Rp 825 triliun.

243