Home Kebencanaan UMKM Gulung Tikar, Puluhan Karyawan Gelas Batu Dirumahkan

UMKM Gulung Tikar, Puluhan Karyawan Gelas Batu Dirumahkan

Labuhanbatu, Gatra.com – Penyebaran pandemi Covid-19 di Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumut kian tidak terkendali. Belakangan, statusnya malah naik ketingkat zona merah.

Perubahan penilaian yang menggambarkan kondisi sebaran virus tersebut, ternyata sangat berdampak terhadap pergerakan perekonomian, baik bagi pelaku usaha maupun tenaga kerja/karyawan.

Owner warung kopi Gelas Batu, Amin Wahyudi Harahap, menyebut dari ratusan karyawan yang dipekerjakan pada 5 titik usahanya, kini 24 orang diantaranya, terpaksa dirumahkan, bahkan pedagang sudah banyak menutup usahanya.

"Sedih memang, tapi kita harus lakukan itu. Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan perputaran ekonomi masyarakat semakin melambat. Pelaku pelaku UMKM akan tiarap dalam waktu dekat, karena sudah banyak yang mundur akibat tidak sesuai modal dengan pendapatan," katanya, Kamis (19/8).

Berbagai persoalan terus dihadapi masyarakat terlebih pelaku usaha dan pekerja. kondisi jika terus berlanjut, sangat memungkinkan timbulnya jumlah pengangguran cukup besar, sehingga berdampak ketimpangan sosial, bahkan mengancam rasa keamanan.

Peraturan dan berbagai aturan yang dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan penanganan Covid-19, lanjutnya, terpaksa membuat pedagang khususnya makanan dan minuman, mengetatkan ikat pinggang dengan artian jumlah waktu berdagang dibatasi karena faktor aturan yang harus dijalankan.

Sedikitnya waktu berdagang yang diberikan, sambung Amin, sangat berdampak pada pembiayaan opersional dan gaji karyawan masing-masing UMKM. 

"Secara otomatis, pedagang UMKM akan mulai melakukan siasat pengurangan karyawan dan sebagainya. Pasar tradisional mengalami penurunan pendapatan. Karena, mulai mengurangi belanja bahan dagangannya," papar pegiat komunitas sosial itu.

Secara berjenjang, hal sama akan terjadi pada pelaku pasar tradisional, yaitu mengurangi permintaan suplay barang dari pemasok dan kemungkinan pengurangan karyawan tidak akan dapat dihindari.

Dikatakan, dampak lainnya adalah perputaran roda ekonomi sangat berpengaruh pada masyarakat, sebab otomatis masyarakat sekitar akan mengalami anjloknya perputaran ekonomi dan mulai rasa putus asa akan terjadi. 

"Kita gak bisa menahan itu semua, apabila pandemi covid-19 belum juga hilang. Khawatirnya juga berdampak pada keamanan lingkungan. Tidak tertutup kemungkinan terjadinya peningkatan tindakan kriminal karena faktor sulitnya kebutuhan hidup," ujarnya.

Sekdakab Labuhanbatu, M Yusuf Siagian menjelaskan, kabupaten itu tidak lagi pada zona yang aman, bahkan informasi mereka terima bahwa PPKM masuk level 4.

"Seharusnya segala bentuk penguatan keramaian kita tutup. Segala bentuk kegiatan untuk mencegah penyebaran virus ini harus kita lakukan secara bersama-sama dan akan diumumkan bahwa kita saat ini masuk dalam zona merah dan level 4 PPKM," katanya usai melepas tim sejumlah organisasi yang akan melakukan penyemprotan, Kamis (19/8).

1297