Home Kesehatan Sudah Booster, PERALMUNI: Tetap Bisa Terjadi Reinfeksi

Sudah Booster, PERALMUNI: Tetap Bisa Terjadi Reinfeksi

Jakarta, Gatra.com - Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi (PERALMUNI), Prof. Iris Rengganis, mengatakan walaupun sudah melakukan vaksinasi Covid-19 primer dosis lengkap atau bahkan vaksinasi dosis lanjutan (booster), sebetulnya tetap bisa terjadi reinfeksi atau infeksi ulang.

Hal itu disampaikannya lewat Zoom dalam talkshow bertajuk "Re-Infeksi Covid-19: Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita?", yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Rabu (2/3).

Spesialis Penyakit Dalam ini mengatakan reinfeksi memang terjadi karena beberapa hal. Pertama bisa karena varian Omicron, di mana dia memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan varian-varian sebelumnya. Omicron merupakan varian virus corona yang sangat menular.

"Tetapi kita harus ingat, kalau ada reinfeksi, berarti sistem imun kita juga tidak bisa memenuhi syarat," kata Iris.

Artinya, tutur dia, sistem imun tersebut tidak bisa menahan serangan dari luar. Hal itu bisa terjadi karena asupan makanan dan belum divaksin lengkap. 

"Ya walaupun vaksin itu juga tidak mencegah penularan, divaksin juga tetap bisa tertular," ucap Iris.

Ia menjelaskan gejala Covid-19 tidak akan berat pada orang yang telah divaksin dibandingkan dengan yang belum melakukan vaksinasi. "Yang jelas vaksin juga itu bisa mencegah angka kematian, mencegah angka perawatan di rumah sakit, orang bisa isolasi mandiri," Iris menerangkan.

Sementara, dia mengatakan di dalam tubuh manusia, sistem imun itu harus diperbaiki. Cara perbaikinya dengan menjaga pola makan, mengonsumsi suplemen-suplemen, tidur yang cukup, terhidrasi dengan baik, olahraga yang cukup, serta mematuhi protokol kesehatan.

"Ya kalau kita merasa sudah divaksinasi, kita sudah merasa semuanya baik, tapi kalo protokol kesehatan tidak dijalankan, tetap saja virus itu bisa masuk ke dalam tubuh kita ya," kata dia.

Iris menyadari, vaksin yang ada saat ini bukan vaksin yang dikembangkan di Wuhan, Cina sebelumnya. Oleh karena itu, tiga sampai enam bulan setelah vaksinasi, antibodi akan kembali menurun. "Jadi itu harus kita sadari ya," imbaunya.

85