Home Politik Cak Imin Mau Pemilu Ditunda, Pendukungnya Minta Nyapres 2024: Dia Sosok Besar Demokratis

Cak Imin Mau Pemilu Ditunda, Pendukungnya Minta Nyapres 2024: Dia Sosok Besar Demokratis

Yogyakarta, Gatra.com - Sejumlah mahasiswa yang menyebut dirinya ‘Aliansi Mahasiswa Yogyakarta’ menggelar aksi dukungan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk maju sebagai calon presiden (capres). Mereka bersikukuh meminta Cak Imin menjadi capres pada 2024 meski Muhaimin mengusulkan pemilu ditunda.

"Kami tetap akan berikhtiar Cak Imin untuk maju sebagai capres di 2024 karena beliau pemimpin besar yang cocok untuk Indonesia," kata Rega Panji, koordinator aksi, Jumat (4/3).

Deklarasi dukungan ini dilakukan oleh sekitar 20 orang anak muda di Bundaran Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rega pun tak mempersoalkan usulan penundaan pemilu 2024 yang pertama kali dilontakan oleh Muhaimin.

“Mungkin nanti di lain kesempatan kami akan melakukan kajian serta diskusi bersama kawan-kawan yang lain,” kata mahasiswa Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) ini.

Dukungan ini diberikan lantaran Cak Imin dinilai sebagai figur komplet dan bukan sosok kaleng-kaleng untuk memimpin Indonesia.

“Aliansi kami hadir sebagai representasi generasi muda Yogyakarta dalam proses mengawal Pemilu 2024,” kata Rega.

Gerakan ini juga diklaim menjadi kendaraan bagi partisipasi dan perjuangan politik generasi muda yang pada 2024 berjumlah 60 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Aliansi ini menurut Rega dibentuk sebagai wadah edukasi dan sosialisasi politik atas semakin luasnya aspirasi serta dukungan politik dari elemen masyarakat DIY yang pada sosok Muhaimin.

“Melalui kajian mendalam dan konfigurasi politik terkini, kami mahasiswa lintas kampus DIY menilai Cak Imin yang paling cocok serta sesuai dengan kebutuhan Indonesia ke depan,” lanjutnya.

Aliansi ini menyebut Gus Muhaimin sebagai figur yang super komplet. Ketokohan yang didapatkan sekarang ini disebut karena ia membangun karir dari bawah.

Muhaimin juga disebut sebagai kader ideologi 100 persen dari Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Pergaulan yang panjang dengan Gus Dur disebut membentuk watak Cak Imin yang pluralis, humanis, dan egaliter.

Padahal, dalam catatan sejarah, PKB sempat pecah dua antara kubu Gus Dur dan kubu Cak Imin, hingga versi Muhaimin yang diakui pemerintah.

Sebagai pemimpin partai Islam terbesar, menurut aliansi ini, Muhaimin juga dirasa cocok dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang plural dengan komposisi terbesar beragama Islam.

Para anak muda ini juga membanggakan Cak Imin sebagai pimpinan DPR humanis dan demokratis. "Sejak 1999, rekor beliau sebagai pimpinan DPR termuda, 32 tahun, belum tergantikan," kata Rega.

Deklarasi ini sempat berpindah tempat setelah ditegur oleh satpam kampus. Pembacaan dukungan yang semula akan digelar di utara Bundaran UGM yang masih masuk kawasan almamater Cak Imin tersebut harus pindah di selatan Bundaran UGM di kawasan luar kampus.

1092