Home Kalimantan Diancam Dibubarkan Paksa, Pelantikan KNPI Kalsel Versi Dian Assafri Dibatalkan

Diancam Dibubarkan Paksa, Pelantikan KNPI Kalsel Versi Dian Assafri Dibatalkan

Banjarmasin, Gatra.com - Hotel Banjarmasin Internasional (HBI) di Jalan Ahmad Yani KM 4 Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mendadak ramai, Ahad (20/3) pagi.

Puluhan massa yang didominasi anak muda tampak berkerumun di depan hotel bintang tiga itu.

Dibawah komando Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Fazlur Rahman, massa bersiap untuk melakukan pembubaran paksa kegiatan Musda dan prosesi pelantikan Ketua KNPI Kalsel versi Dian Assafri, Agus Rismalian Noor yang dijadwalkan berlangsung Ahad pukul 09:00 Wita.

Namun, sampai jam tersebut, tidak ada satu orang pun pengurus KNPI versi Dian Assafri tampak di tempat pelantikan di lantai dua hotel tersebut, termasuk Agus Rismalian Noor sendiri. Hanya ada deretan kursi kosong, meja dan perangkat sound sistem di ruangan tersebut. Bahkan spanduk yang di-posting sehari sebelumnya di media sosial juga tidak ada terlihat terpasang.

"Apa yang dilakukan Agus Rismalian Noor dan kawan - kawan adalah inkonstitusional dan abal - abal. Kami atas nama KNPI Kalsel beserta DPD 13 kabupaten kota mengutuk keras perbuatan Agus," ujar Ketua KNPI Kalsel, Fazlur Rahman kepada Gatra.com, Ahad (20/3).

Dibeberkannya, selama ini kepengurusan KNPI Kalsel berjalan dengan baik dan solid tanpa ada gejolak apapun. Namun tiba - tiba Agus cs mau menggelar Musda dan pelantikan KNPI Kalsel versi Dian Assafri.

"Apa yang dilakukan Agus sama saja bikin suasana yang kondusif ini jadi rusak. Kita tidak perduli di pusat ada beberapa virsi kepengurusan. Yang jelas KNPI Kalsel tetap bersatu. Jadi apa yang dilakukan Agus dan kawan - kawan sama saja memecah-belah pemuda di Kalsel," tegas Fazlur Rahman.

Secara terpisah, Ketua KNPI Kalsel versi Dian Assafri, Agus Rismalian Noor mengatakan, acara Musda dan pelantikan diputuskan dibatalkan. Alasannya untuk menjaga kondusifitas di Kalimantan Selatan.

"Pembatalan kegiatan sudah kita beritahukan kepada Polda Kalsel Sabtu kemarin pukul 3 sore. Kita tidak mau ribut dengan saudara kita sendiri," ujar Agus kepada Gatra.com, Ahad (20/3).

Diungkapkannya, kepengurusan KNPI di pusat saat ini ada tujuh versi dan versi Dian Assafri salahsatunya.

"Tujuh kepengurusan di pusat itu berencana akan mengadakan kongres bersama untuk menyatukan kembali KNPI yang terpecah. Makanya tiap ketua umum harus punya kepengurusan di daerah dan saya diberi SK karateker untuk kepengurusan daerah versi Dian Assafri," bebernya.

Apa yang dilakukan Fazlur Rahman dan kawan - kawan hari ini, sebut Agus sudah dia laporkan kepada pengurus pusat KNPI versi Dian Assafri. "Saya menghargai sikap (Fazlur) karena mereka punya dasar juga. Kami memilih membatalkan. Kami minta petunjuk ke DPP dulu. Kami berharap ada kejelasan kongres bersama penyatuan organisasi ini dan kami akan meneruskan amanah dari DPP," tegasnya.

 

1070