Home Gaya Hidup Wilayah Sekitar Borobudur Diharap Tak Hanya Jadi 'Penonton'

Wilayah Sekitar Borobudur Diharap Tak Hanya Jadi 'Penonton'

Purworejo, Gatra.com-Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) berkomitmen untuk memajukan desa wisata penyangga Borobudur. Salah satunya adalah dengan pelatihan SDM pariwisata di desa-desa wisata yang ada di Kabupaten Kulonprogo, Provinsi DIY, Kabupaten Magelang, Purworejo dan Kabupaten Temanggung di Provinsi Jawa Tengah.

Kegiatan pelatihan dan pendampingan pengelolaan desa wisata dan daya tarik wisata penting karena akan dipersiapkan menjadi travel package pariwisata Borobudur Highland.

"Namanya destinasi pariwisata super prioritas itu harus bersama-sama, tidak bisa hanya sebagian. Tugas ini tidak akan pernah selesai karena terus dan bersambung. Kami bisa lakukan inovasi-inovasi di dalam peningkatan kapasitas dari SDM yang ada," kata Direktur Utama BPOB, Indah Juanita usai penutupan rangkaian kegiatam pelatihan, Kamis (2/6/2022).

Usai pelatihan dan pendampingan, pihak BPOB pun akan terus melakukan monitoring pelaksanaan SOP kepariwisataan yang telah diajarkan. "Seminggu sekali, akan kami datangi apakah mereka masih terus melanjutkan, apa yang sudah dilatihkan itu akan dimonitoring," lanjut Indah.

Sementara itu, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Bisma Jatmika mengatakan bahwa, dengan pelatihan dan monitoring, area sekitar kawasan Badan Otorita Borobudur atau Borobudur Highland bisa menjadi bagian yang merasakan dampak positif. "Kalau bicara jadi travel package, maka (wilayah penyangga) akan menjadi rantai pasokan. Atau paling sederhana adalah serapan tenaga kerja dari sini dan karena ini pariwisata, kita belajar dari Bali, sebagai contoh adalah Nusa Dua," kata Bisma.

Ia berharap agar wilayah-wilayah sekitar Borobudur tidak hanya menjadi 'penonton'. Tapi pada 50-60 tahun ke depan bisa memberi dampak signifikan terhadap kemajuan pariwisata di Borobudur Highland.

Sebagai informasi, pelatihan yang telah digelar selama lima hari diikuti oleh 20 orang peserta pada masing-masing desa wisata. Pembukaan telah dilaksanakan pada tanggal 4 April 2022 di Balai Desa Pagerharjo, Kabupaten Kulon Progo, DIY.

Lalu dilanjutkan dengan pelatihan pertama hingga ketiga berlokasi di Kabupaten Kulon Progo yaitu Desa Wisata Pagerharjo, Gerbosari dan Ngargosari. Desa ke empat hingga ke enam berlokasi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yaitu Desa Wisata Pandanrejo, Sedayu dan Benowo. Desa ketujuh berlokasi di Desa Wisata Ngargoretno, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

1057