Home Regional Fenomena Perigee Masih Terjadi Sampai Juli, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Fenomena Perigee Masih Terjadi Sampai Juli, Warga di Pesisir Diminta Waspada

Pekalongan, Gatra.com - Fenomena Perigee disebut menjadi penyebab banjir rob parah di sejumlah wilayah pesisir utara Jawa Tengah pada akhir Mei lalu. Fenomena ini diperkirakan masih akan terjadi sepanjang Juni dan Juli sehingga masyarakat harus tetap waspada.

Fenomena Perigee merupakan fenomena astronomi. Dalam fenomena ini, bulan sedang berada titik terdekat bulan terhadap bumi. Dampak paling utama dari fenomena Perigee adalah meningkatnya air pasang karena adanya gravitasi bumi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan, berdasarkan informasi dari BMKG, pada Mei, Juni dan Juli posisi bulan dengan bumi berada di jarak terdekat yang kemungkinan berdampak pada gelombang pasang.

“Adapun prediksi gelombang air laut yang diterima BPBD dari BMKG bahwa sepanjang bulan Mei, Juni, dan Juli ada kemungkinan naiknya gelombang air laut ataupun ketinggian ombak di pesisir Kota Pekalongan. Namun, trendnya di Juni ini cenderung ada penurunan dibandingkan pada bulan Mei lalu,” tutur Dimas, Selasa (7/6).

Menurut Dimas, pada 23-29 Mei lalu, Kota Pekalongan mengalami puncak gelombang pasang hingga 1,4 meter. Sedangkan pada 4-7 Juni ketinggian gelombang pasang diperkirakan maksimal 1,1 meter atau tergolong sedang.

"Ketinggian air pasang tersebut masuk kategori sedang, tetapi untuk wilayah pesisir Pantai Utara bisa berpotensi terhadap banjir dan rob, walaupun tidak berdampak terlalu signifikan," ujarnya.

Kendati demikian, kata Dimas, masyarakat yang tinggal di pesisir, sedang melakukan aktivitas di laut, maupun berada di sempadan-sempadan sungai harus tetap waspada dan mengantisipasi terjadinya banjir rob. Mereka perlu memahami kapan dan jadwal air laut mengalami pasang agar masyarakat bisa melakukan upaya-upaya meminimalisir dampakyang ditimbulkan.

"Masyarakat diharapkan tidak lengah dan meningkatkan kewaspadaan di jam-jam pasang. Misalkan, tanggal 4-7 Juni biasanya pada jam 14.00 siang sampai 16.00 terjadi pasang setinggi 1,1 meter," tandasnya.

1053