Home Kesehatan Penutupan Pasar Hewan Tambah Lama, Jumlah Terpapar PMK Membengkak

Penutupan Pasar Hewan Tambah Lama, Jumlah Terpapar PMK Membengkak

Karanganyar, Gatra.com-Jumlah sapi terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK) terus bertambah. Penutupan pasar hewan pun jadi lebih lama.

Di Kabupaten Karanganyar, Jateng, sapi terpapar PMK menjadi 50 ekor per Rabu (8/6). Sedangkan di Kabupaten Sragen, Jateng tercatat 391 ekor. Angka terpapar harian jauh lebih banyak jika dibanding angka kesembuhan.

Pemkab Karanganyar memutuskan melarang penjualan hewan kurban di luar kandang. Artinya, tak boleh dibiarkan PKL musiman jualan hewan kurban di tepi jalan.

Sedangkan Pemkab Sragen memperpanjang waktu penutupan pasar penjualan ternak sampai 24 Juni mendatang. Sebelumnya, hanya direncana hanya sampai 14 Juni saja.

Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Siti Maesyaroch mengatakan 41 ekor sapi masih sakit sedangkan sembilan lainnya sudah sembuh. Saat ini dinasnya sedang gencar menyemprot disinfektan ke kandang.

Dia mengatakan lokasi peternakan komunal rentan terhadap penyebaran PMK. Penyemprotan ke kandang sebaiknya dilakukan rutin setiap hari.

"Saat ini penyemprotan difokuskan terhadap lokasi-lokasi yang rentan penyebaran PMK, selain penyemprotan disinfektan, peternak juga harus memberikan suntikan vitamin untuk hewan ternaknya," ujarnya.

Sementara itu Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupeten Sragen Toto Sukarno menjelaskan, penularan kasus bermula dari enam kasus di Plupuh dan Tanon. Kini penyebaran virus tersebut telah meluas hampir di semua wilayah di 20 kecamatan.

Toto menambahkan, penyebaran kasus PMK di Sragen cukup cepat. Tapi pihaknya meyakinkan jika sapi terpapar PMK bisa disembuhkan.

1592