Jakarta, Gatra.com - Ketua KPK Firli Bahuri mengungkapkan Bupati Pemalang sempat menemui seseorang di Gedung DPR RI sebelum ditangkap di depan gerbang keluar belakang kompleks Senayan.

Meski demikian Firli enggan menyampaikan lebih jauh siapa pihak yang ditemui Bupati di DPR RI.

"Itu akan kita buktikan berikutnya. Untuk membawa seseorang itu harus ada bukti dulu kalau belum ada bukti itu malah keliru. Kalau tidak ada malah melawan azas prinsip kerja KPK," kata Firli dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Jumat (12/8).

Untuk diketahui pada kegiatan tangkap tangan hari Kamis 11 Agustus 2022, KPK menerima informasi dugaan adanyapenerimaan sejumlah uang oleh Mukti Agung Wibowo selaku Bupati Kabupaten Pemalang dari beberapa pejabat Pemkab Pemalang dan pihak lainnya.

Dari pemantauan Tim KPK mengetahui, rombongan Bupati pergi ke Jakarta dan mendatangi salah satu rumah yang berada di wilayah Jakarta Selatan dengan membawa sebuah bungkusan yang diduga berisi uang yang telah diterimanya.

Setelah itu, Bupati keluar dan menuju ke gedung DPR RI menemui seseorang. Ketika Mukti Agung Wibowo beserta rombongan keluar dari gedung DPR RI, Tim KPK langsung mengamankan lmereka dengan uang dan bukti-bukti lainnya.

Bersamaan dengan penangkapan di Jakarta, Tim KPK juga bergerak mengamankan beberapa pihak dari unsur pejabat di lingkungan Pemkab Pemalang dan melakukan pengamanan (segel) terhadap ruangan kerja di Pemkab Pemalang dan juga rumah dinas.

Adapun barang bukti dalam perkara ini diantaranya uang tunai sejumlah Rp136 juta, buku tabungan Bank Mandiri atas nama Adi Jumal Widodo dengan total uang yang masuk sekitar Rp4 Miliar.

Selain itu turut diamankan slip setoran Bank BNI atas nama Adi Jumal Widodo dengan jumlah Rp680 juta serta ATM atas nama Adi Jumal Widodo yang digunakan Mukti Agung Wibowo.