Home Regional Kebakaran Kampung Padat Penduduk di Dekat UGM Tewaskan 3 Orang

Kebakaran Kampung Padat Penduduk di Dekat UGM Tewaskan 3 Orang

Sleman, Gatra.com – Kebakaran melanda sebuah rumah berlantai dua di kampung padat penduduk di sisi utara Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Peristiwa yang terjadi pada Jumat (2/9) dini hari ini menyebakan tiga dari enam penghuni rumah meninggal dunia.

Kasi Ops Operasional dan Investigasi Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto, menerangkan kebakaran ini melanda rumah milik Subono di RT 05 RW 03 Pedukuhan Kocoran, Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok.

“Dilaporkan oleh saksi, api diketahui pertama kali pukul 01.30 WIB dan berasal dari ruang tamu di lantai satu,” kata Murtiyanto.

Lima mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api dan api baru berhasil dipadamkan pukul 04.00 WIB. Karena letak rumah di tengah perkampungan, lima mobil pemadam hanya bisa beroperasi di Jalan Kaliurang atau sisi utara perempatan gedung Magister Manajemen UGM.

Murtiyanto menjelaskan, akibat kejadian ini, tiga dari enam penghuni rumah meninggal. Korban yang meninggal atas nama Subono (64) tahun dan Ayu Rani Istiyani (37), seorang petugas keamanan di UGM. Keduanya dinyatakan tidak merespons dan henti napas saat dievakuasi dari TKP.

“Sementara satu korban yaitu Mora Putri Ayu Sasmita (6) saat dirujuk ke RS Sardjito sudah meninggal dengan luka bakar minimal. Hasil pemeriksaan awal, kematian disebabkan trauma inhalasi atau pembengkakan jalan napas,” jelasnya.

Ditemui di TKP, salah satu korban yang selamat, Dedi Cahyono Putro (29), mengatakan dirinya mengetahui kemunculan api setelah ada asap tipis masuk dari sela-sela pintu kamarnya.

“Saat saya buka pintu, di lantai dua tempat kami semua tidur sudah penuh asap. Saya lalu menolong ibu dan istri saya, Suratmi dan Dyah Ayu, dengan meminta mereka meloncat dari lantai dua,” kata Dedy yang merupakan anak keempat Subono.

Usai itu, dirinya berusaha menolong bapak, kakak, dan keponakannya dengan memanjat ulang ke lantai dua. Namun karena pekatnya asap dan panasnya api, dirinya menyerah lantas kembali turun serta bersama warga berusaha memadamkan api.

Dedy mengatakan saat kejadian seluruh anggota keluarga tidur di lantai dua dan tidur di tiga kamar terpisah, yakni ayah bersama ibunya, Ayu bersama putrinya Mora, dan dirinya bersama istri.

“Saya tahunya api tiba-tiba muncul dari bawah. Apakah itu disebabkan korsleting listrik saya juga tidak bisa memastikan. Sekarang semuanya saya serahkan ke pihak desa nantinya bagaimana,” katanya.

Selain menghanguskan rumah Subono seluas 100 meter persegi, api juga merambat ke rumah di sisi timur dan barat TKP namun tidak sampai membesar.

181