Home Nasional Yogyakarta Kecil Tapi Angka Kecelakaan Tinggi, Mayoritas Pelajar Jadi Korban

Yogyakarta Kecil Tapi Angka Kecelakaan Tinggi, Mayoritas Pelajar Jadi Korban

Yogyakarta, Gatra.com – Menjadi daerah luasan terkecil nomor dua nasional, Daerah Istimewa Yogyakarta menembus empat besar penyumbang angka kecelakaan tertinggi nasional.

Tahun ini angka kecelakaan di jalanan Yogyakarta menembus angka 1.779 dan memakan total korban 2.268, termasuk 83 orang meninggal dunia.

Kepala PT Jasa Raharja DIY Triadi mengatakan dari tiga kabupaten di DIY yang dipetakan memiliki peta rawan kecelakaan, Kabupaten Sleman menjadi penyumbang terbesar angka kecelakaan yang terjadi di lima titik rawan.

“Selama kurun waktu 2022, Sleman terjadi 781 kecelakaan dengan korban 1.055 dan meninggal 41. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Bantul dan Gunungkidul,” jelasnya dalam rilis yang diterima Gatra.com, Sabtu (23/9).

Triadi menyebut Sleman memiliki titik rawan kecelakaan yaitu di Kecamatan Depok, Gamping, Kalasan, Ngaglik, dan Mlati.

Sedangkan Kabupaten Bantul dengan empat titik rawan kecelakaan tersebar di Kecamatan Sewon, Banguntapan, Kasihan, dan Bantul mencatatkan 861 kecelakaan yang memakan korban 1.002 orang, termasuk 39 orang meninggal.

Kabupaten Gunungkidul menempati posisi ketiga dengan satu daerah rawan kecelakan di Kecamatan Wonosari yang sampai Agustus kemarin terjadi 137 kecelakaan dengan 211 korban dan 3 meninggal dunia.

“Yang lebih memprihatinkan, pengendara yang terlibat dalam kecelakaan ini didominasi usia produktif dan pelajar. Kami tidak bisa memastikan penyebab tunggal faktornya, tetapi jalan dan perilaku pengendara jadi faktor,” lanjut Triadi.

Sejak Januari hingga Agustus 2020, PT Jasa Raharja telah mencairkan santunan kepada korban kecelakaan sebesar Rp 57 miliar. Angka ini naik 20,87 persen dibandingkan pada tahun 2021.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda DIY AKBP Jan Benjamin menjelaskan tingginya angka kecelakaan ini menjadi topik utama dalam forum bersama soal berlalu lintas. Tujuan dari diskusi ini menentukan langkah efektif dan efisien dalam mencegah kecelakaan lalu lintas.

“Kami akan melakukan pemetaan ulang mana-mana kawasan yang rawan kecelakaan dan solusi apa yang bisa dilakukan di sana. Seperti contoh, pemasangan garis pembatas (separator) di Jalan Bantul menjadikan angka kecelakaan menurun drastis. Konsep ini yang nanti kita sebarkan ke titik lain,” lanjutnya.

Jan menyebut, selain kepolisian, Jasa Raharja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pendidikan akan turut mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas. 

1518