Home Kesehatan Bahaya Rokok Elektronik dan Pengaruhnya Terhadap Paru-paru

Bahaya Rokok Elektronik dan Pengaruhnya Terhadap Paru-paru

Jakarta, Gatra.com – Rokok elektronik yang belakangan ini pamornya semakin moncer di berbagai kalangan, khususnya anak-anak muda, memiliki pengaruh buruk terhadap kesehatan paru-paru.

Rokok elektronik atau saat ini biasa disebut vape merupakan produk yang mengeluarkan uap nikotin dengan memanaskan cairan.

Selain vape yang beredar di tengah masyarakat, rokok elektronik memiliki model baru bernama IQOS (I-Quit Ordinary Smoking) yang bentuknya hampir menyerupai rokok konvensional, namun bahannya terbuat dari plastik.

Baca jugaBahaya Rokok: Konsep Pengurangan Bahaya Dapat Jadi Solusi

Rokok elektronik mengandung bahan nikotin, bahan karsinogen dan bahan toksik lain yang sifatnya iritatif dan induksi inflamasi. Meskipun uapnya tidak mengandung karbon monoksida dan TAR, zat karsinogennya lebih berbahaya daripada rokok konvensional.

Bahan cairan rokok elektronik mengandung nikotin, nitrosamin, glycol, gliserol, aldehyde, formaldehyde, acrolein, otoluidine, logam dan heavymetal dan particulate matter yang menyebabkan adiksi, karsinogen iritasi saluran napas dan paru-paru, inflamasi paru, jantung, sistemik dan kerusakan sel.

“Banyak lah yang disampaikan bahayanya itu. Udah tahu, tapi memang masalahnya orang itu kalau udah ketagihan itu susah untuk berhenti. Nanti kalau udah berhenti kalau udah sakit. Masalahnya kalau udah sakit, penyakitnya nggak bisa balik,” kata Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di Media Briefing Koalisi Nasional Masyarakat Sipil untuk Pengendalian Tembakau “Revisi PP 109 Tahun 2022 Mendesak Regulasi Lama Sudah Ketinggalan Zaman”, Jumat (30/09).

Baca jugaPemerintah Dinilai Perlu Lakukan Perubahan Regulasi Vape

Rokok elektronik menyebabkan efek sistemik di beberapa sistem tubuh selain paru dan jantung. Efek di sistem pencernaan antara lain kolitik ulseratif dan necrotizing entercolitis, sistem persyarafan akan mengalami sakit kepada, gangguan memori dan spasme otot.

Selanjutnya, efek sistem hemostasis dari rokok elektronik mengalami induksi stres oksidatif yang meningkatkan risiko trombosis. Sistem imunitasnya mudah terkena virus dan autoimun.

Rokok elektronik juga dapat menimbulkan kanker paru, mulut dan tenggorokan. Efek lainnya dapat berupa iritasi okular, mulut dan tenggorokan, dermatitis kontak, mual dan muntah.

Perokok pasif pun dapat menghirup cairan dari nikotin yang dilepaskan ke udara, partikel ultra halus, senyawa organik yang mudah menguap dan racun lainnya.

195