Home Ekonomi Bukan Karena SVB, Ini Masalah Startup di Indonesia

Bukan Karena SVB, Ini Masalah Startup di Indonesia

Jakarta, Gatra.com - Dunia startup kembali goyah setelah salah satu sumber pendanaan mereka, Silicon Valley Bank (SVB) bangkrut. Meski Indonesia tidak terlalu terpengaruh, tapi tidak lepas dari isu efisiensi yang menyebabkan terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sebelum kolapsnya SVB, startup Indonesia sudah lebih banyak melakukan PHK setelah pandemi mulai melonggar. Sumber pendanaan menjadi salah satu faktor, tapi peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Nur Komariah menyebut ada hal yang lebih krusial.

"Tapi, kita juga perlu khawatir dengan sustainability dari startup kita juga ya karena mulai dari tahun lalu, isu-isu perampingan, efisiensi masih cukup kental. Bahkan, tanpa SVB pun kita juga ramai dengan isu-isu tersebut," katanya dalam diskusi virtual pada Kamis (16/3).

Baca juga: Laris Manis Pakaian Bekas di Ibu Kota, Pemberantasan Thrifing Tanpa Solusi Menuai Penolakan

Komariah juga menyebutkan bahwa startup di Indonesia, bahkan di level unicorn juga masih sering bermasalah dengan manajemen. Termasuk, cara mengatur capital.

"Tidak mungkin juga setiap kali startup dapat pendanaan melakukan bakar duit. Ini juga tercermin dari beberapa platform digital yang saat ini mulai mengurangi promo-promo dan diskon yang dulu sebelum pandemi juga sangat jor-joran," ucapnya.

Komariah menilai, perlu ada perbaikan iklim dan perubahan cara pandang dalam dunia startup Indonesia. Ia berharap para penggerak startup ini dapat fokus pada profitability dan sustainability.

Baca juga: OJK: Perluas Sinergi LPIP dan ICS Mampu Tingkatkan Pembiayaan Kredit UMKM

"Di Indonesia, startup lokal menurut pengamatan saya tidak secara langsung atau tidak ada yang langsung ke SVB. Kebanyakan ke bank di Singapura (pendanaannya)," ucap Peneliti INDEF lainnya, Ahmad Heri Firdaus.

Setidaknya terdapat 15 startup yang terdampak langsung dengan kolapsnya SVB, namun bukan berasal dari Indonesia. Shopify, Payoneer, Stripe, Lemonade, Etsy, Roku, Coinbase, Pinterest, Unity Technologies, Roblox, Airbnb, Pymetrics, Ginkgo Bioworks Holdings, Sangamo Therapeutic, Rocket Lab USA.

328