Home Liputan Haji Tentang Puasa Arafah dan Wahyu yang Membuat Sahabat Menangis

Tentang Puasa Arafah dan Wahyu yang Membuat Sahabat Menangis

Jakarta, Gatra.com- Berita tentang Iduladha kembar mengundang pertanyaan pembaca tentang hadist yang mengatakan puasa Arafah harus bersamaan dengan wukuf di Padang Arafah, 28/06. Menukil dari laman islamqa.info, Islam Question & Answer bahwa momentum itu muncul saat para sahabat menanyakan keutamaan berpuasa di Hari Arafah.

Abu Qatadah (semoga Allah meridhoi dia) meriwayatkan bahwa Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) ditanya tentang puasa pada hari Arafah dan beliau bersabda: “Ini menebus (dosa) tahun-tahun yang lalu dan yang akan datang." Diriwayatkan oleh Muslim (1162).

Menurut laporan lain: "Saya meminta kepada Allah agar dapat menebus (dosa) tahun yang datang sebelumnya dan tahun yang datang setelahnya." Al-Nawawi (semoga Allah merahmatinya) berkata dalam al-Majmu', yang merupakan kitab Syafi'i: “Mengenai hukum tentang hal ini, Syafi'i dan para sahabat mengatakan: Wajib berpuasa pada hari Arafah bagi orang yang tidak berada di Arafah."

Adapun jamaah yang hadir di Arafah, Syafi'i mengatakan dalam al-Mukhtasar dan para sahabatnya berkata: Mustahab (sesuatu yang telah dikerjakan Nabi Muhammad satu atau dua kali) baginya untuk tidak berpuasa, karena hadits Umm al-Fadl. Beberapa sahabat kami berkata: Makruh baginya berpuasa pada hari ini. Di antara yang menyatakan makruh adalah al-Darimi, al-Bandaniji, al-Muhamili di al-Majmu' dan al-Musannaf fi'l-Tanbih, dan lain-lain.

Adapun bagi jamaah haji, puasanya tidak sunnah pada hari Arafah, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak berpuasa pada hari Arafah pada saat haji wada. Dalam Sahih al-Bukhari diriwayatkan dari Maymunah bahwa orang-orang tidak yakin apakah Nabi berpuasa pada hari Arafah. Jadi dia mengirimnya susu ketika Nabi wukuf di Arafah, dan beliau meminumnya sementara orang-orang melihat.”

Kenapa hari Arafah istimewa? Karena seperti malam lailatul qodar di mana wahyu pertama turun, hari Arafah adalah hari di mana wahyu terakhir turun. Saat itu Nabi SAW sedang wukuf. Dan turunlah ayat: "Hari ini telah Ku sempurnakan agamamu, dan telah Ku cukupkan nikmatKu bagimu, dan telah kurelakan Islam jadi agamamu." Saat itu hari Jumat. Maka ibadah haji jika wukufnya hari Jumat disebut Haji Akbar.

Ayat surat Al Maidah ayat 3 itu disambut tangisan emosional para sahabat. Karena mereka tahu ayat itu menandakan tuntas sudah tugas kenabian, dan Nabi SAW segera wafat. Karena dalam khutbah Haji Wada (Perpisahan) tersebut Nabi telah mengisaratkan bahwa beliau segera wafat. Dan tiga bulan setelah Haji Wada, beliau wafat.

144