Home Kesehatan IDAI Catat 45% Ibu Berhenti Menyusui Akibat Kembali Bekerja

IDAI Catat 45% Ibu Berhenti Menyusui Akibat Kembali Bekerja

Jakarta, Gatra.com- Ketua Satuan Tugas Air Susu Ibu Ikatan Dokter Anak Indonesia (Satgas ASI IDAI), dr. Naomi Esthernita mengatakan bahwa 45 persen perempuan pekerja di Indonesia berhenti menyusui akibat kembali bekerja. Hal itu disebabkan oleh keterbatasan dukungan bagi perempuan untuk menyusui di tempat kerja.

"Ternyata, tantangan di tempat kerja itu menjadi alasan umum untuk para perempuan ini tidak pernah menyusui atau berhenti menyusui dibanding dengan yang seharusnya direkomendasikan," kata Naomi Esthernita dalam konferensi pers pada Senin (7/8).

Menurutnya, perempuan juga membutuhkan waktu sekaligus dukungan yang cukup dari tempat kerja untuk menyusui. Dukungan itu dapat diberikan dengan pemberian cuti melahirkan yang lebih lama, guna memberi waktu bagi sang ibu untuk menyusui buah hati sebelum kembali bekerja.

"Jadi, kalau diberikan cuti melahirkan itu kurang dari tiga bulan, dilaporkan memiliki durasi menyusui yang lebih pendek dibanding jika menerima cuti melahirkan lebih dari tiga bulan," jelas Naomi.

Selain itu, Naomi juga menyoroti pentingnya ketersediaan fasilitas menyusui di tempat kerja, seperti ruang laktasi. Dengan demikian, tempat kerja pun dapat menjadi lokasi yang ramah bagi perempuan yang masih harus menyusui sang buah hati.

"Sejauh ini, hanya 42 negara yang mewajibkan tempat kerja memiliki fasilitas menyusui," ujarnya.

Naomi pun menjelaskan pentingnya menyusui sebagai salah satu bentuk untuk memenuhi nutrisi sang buah hati dalam seribu hari pertama kehidupan anak.

Terlebih, kata Naomi mengutip dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC), menyusui adalah sumber nutrisi terbaik dan dapat melindungi bayi dari penyakit jangka pendek dan jangka panjang.

Naomi mengatakan, menyusui dapat mencegah 20.000 kematian ibu di setiap tahunnya, sekaligus mencegah 20.000 kasus kanker payudara. Selain itu, menyusui juga tercatat dapat mencegah 823.000 angka kematian bayi pada setiap tahunnya.

Tak hanya itu, menyusui juga dipercaya tak hanya dapat berdampak pada kondisi kesehatan ibu dan anak, namun juga berdampak pada global. Sebab, menyusui dipercaya dapat mencegah dunia kehilangan USD302 miliar di bidang ekonomi dalam setiap tahunnya.

96