Home Pendidikan Optimalkan Hasil, IPB Berikan Pendampingan Precision Feeding Pada Peternak di Boyolali

Optimalkan Hasil, IPB Berikan Pendampingan Precision Feeding Pada Peternak di Boyolali

Boyolali, Gatra.com- Institut Pertanian Bogor (IPB) memberikan pendampingan manajemen precision feeding bagi para peternak sapi di Desa Banyuanyar, Boyolali. Pendampingan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas susu sapi melalui pemberian pakan yang presisi untuk memasok nutrisi tanpa melebihi atau mengurangi kebutuhan pakan ternak.

Ketua Tim Pendampingan Manajemen Precision Feeding, Yuli Retnani mengatakan bahwa kegiatan ini memberikan pendampingan bagi peternak agar bisa memproduksi dan menyediakan susu yang aman dan layak konsumsi. Selain itu pendampingan juga menyasar agar petani, selain memberikan produksi susu layak, juga bisa menghasilkan produk olahan susu yang baik.

”Seperti halnya beberapa produk olahan susu seperti yoghurt, pie dan olahan susu lainnya,” katanya melalui rilis yang diterima Gatra.com pada Jumat (18/8).

Baca juga: Kemenperin Apresiasi Industri Susu Dongkrak Produktivitas Peternak Sapi Perah

Pendampingan ini dilakukan selama satu bulan, di mana tim mendampingi pemberian wafer biosuplemen pakan untuk lima peternakan yang dipilih. Terbukti dalam sebulan terlihat hasil yang signifikan.

Sebelumnya, produksi susu harian rata-rata yakni 9,76 liter. Dengan pemberian wafer biosuplemen selama dua minggu, ada kenaikan rata-rata menjadi 12,80 liter.

”Ada kenaikan sekitar 25 persen pasca pemberian wafer biosuplemen ini. Selain itu ada peningkatan kualitas susu, yakni kandungan lemak susu. Dari yang sebelumnya hanya 2,44 persen menjadi 4,34 persen. Ada kenaikan 43 persen dalam kandungan lemak pada susu,” katanya.

Baca juga: Jatim Capai Vaksinasi PMK Tertinggi se-Indonesia, 6,1 Juta Dosis Dipakai Hewan Ternak

Pasalnya kandungan lemak pada susu ini penting, sebab selain nilai secara ekonomi juga meningkatkan nilai gizi. Kenaikan kandungan lemak pada susu ini dapat terlihat dari segi bau dan rasa.

”Semakin tinggi kandungan lemaknya maka akan semakin gurih dan rasa susu makin terasa kuat. Sementara jika kadar lemaknya semakin rendah, maka rasanya akan makin hambar,” katanya.

Ditambahkan oleh Dekan Fakultas Peternakan IPB Idat Galih Permana, bahwa kolaborasi antara dosen dan masyarakat ini diterapkan melalui program kedaireka. Di mana program ini diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan kolaborasi yang lebih inovatif dari perguruan tinggi.

"Inovasi Wafer Biosuplemen dengan Desa Banyuanyar ini bisa menyelesaikan masalah keterbatasan nutrien pada sapi. Sebab Wafer Biosuplemen ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas susu sapi dan tidak berdampak pada lingkungan,” katanya.

40