Home Ekonomi Bappenas Sebut El Nino Berpotensi Turunkan Produksi Padi Hingga 1,89 Juta Ton

Bappenas Sebut El Nino Berpotensi Turunkan Produksi Padi Hingga 1,89 Juta Ton

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengungkapkan ancaman perubahan iklim yang terjadi di Indonesia saat ini berpotensi mengakibatkan kelangkaan air yang mengakibatkan penurunan produktivitas pertanian.

Menteri PPN/Kepala Bappenas mengatakan, saat ini peningkatan siklus fenomena alam ENSO atau El Nino Southern Oscillation dari 3-7 tahun sekali meningkat menjadi semakin sering yaitu 2-5 tahun sekali.

"Dan BMKG telah memberikan pada tahun 2023 fenomena El Nino ini akan berlangsung cukup panjang, hingga Desember 2023 dan kita perlu memitigasi dampaknya terhadap kelangkaan air, potensi kebakaran hutan dan lahan serta turunya produktivitas pangan," kata Suharso Monoarfa dalam sambutanya di acara dialog nasional antisipasi dampak perubahan iklim untuk pembangunan Indonesia emas 2045, Senin (21/8).

Suharso juga mengatakan bahwa, diproyeksikan pada tahun 2020-2034 Indonesia mengalami penurunan curah hujan tahunan di kisaran 1-4% dari kondisi di periode 1995-2010, kecuali di Kalimantan dan Sulawesi.

Penurunan curah hujan tersebut berimplikasi terhadap bahawa kekeringan yang mengakibatkan berkurangnyaa ketersediaan air dan terjadinya konflik alokasi kebutuhan air untuk pertanian, industri dan energi.

Akibat dari fenomena alam tersebut berpotensi menurunkan produksi padi di Indonesia dari 1,13 sampai 1,89 juta ton dan mengancam sekitar 2.256 hektare lahan sawah mengalami kekeringan di Indonesia.

Perubahan kondisi iklim tersebut akan mempersempit area pertanian yang sesuai atau cocok untuk fisiologis pertumbuhan dan perkembangan yang dapat menurunkan pendapatan petani sebesar 9-25%.

63