Home Regional Ini Rahasia Pemkot Cilegon Tekan Angka Pengangguran

Ini Rahasia Pemkot Cilegon Tekan Angka Pengangguran

Cilegon, Gatra.com - Kota Cilegon terkenal sebagai kota industri. Tidak berarti daerah ini bebas pengangguran. Bahkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon per 2022 yaitu 8,1%.

Angka itu masih di bawah angka pengangguran rata-rata Provinsi Banten yaitu 8,09% dan nasional sebesar 5,86%. Meski demkian, sepanjang 2020 – 2022, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Cilegon menurun signifikan.

Di tahun 2020, TPT Cilegon menembus angka 12,69%. Di tahun 2021 turun, menjadi 10,13%. Terakhir, di 2022 juga turun hingga 8,10%. Artinya, sepanjang dua tahun pengangguran di Cilegon mampu ditekan hampir 4,6%. Mau tahu rahasianya.

Menurut Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon, Panca Nugrahestianto Widodo, ada beberapa strategi yang dilakukan untuk menekan angka pengangguran. “Ada program prioritas yaitu pelatihan dan penempatan kerja,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Dari sisi pelatihan, Pemkot Cilegon mengadakan pengembangan kompetensi masyarakat. Bukan saja untuk masuk ke dunia industri, tetapi juga memunculkan kewirausahaan baru. “Misalnya pelatihan service AC. Hari ini AC bukan barang mewah. Permintaan service AC itu tinggi. Ini bisa masuk dua-duanya, industri dan kewirausahaan. Ini kita ada pelatihannya,” ujarnya.

Untuk menekan angka pengangguran, Pemkot Cilegon juga melaksanakan program pemagangan. “Ini bagian dari pelatihan secara langsung terjun ke dalam dunia produksi,” kata Panca.

Menurutnya, di dalam pemagangan ada tiga keuntungan yang diperoleh. Pertama keuntungan buat peserta magang. “Dia jadi punya pengalaman dan tambahan ilmu secara aplikasi,” katanya.

Keuntungan kedua diperoleh oleh perusahaan pelaksana magang. “Dengan pemagangan itu, pada saatnya dia merekrut atau dia nanti akan merekrut, pasti akan melihat anak-anak yang magang. Dia sudah bisa melihat pengalaman yang magang, berbeda dengan perekrutan yang sifatnya umum. Hanya administrasi dan legal formal,” Panca menjelaskan.

Keuntungan ketiga yaitu buat pemerintah daerah. “Kita juga mengajak perusahaan-perusahaan untuk membuka pemagangan. 90% yang ikut anak Cilegon,” katanya.

Pemkot Cilegon juga memiliki program untuk pekerja migran. Pemkot Cilegon membantu Masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Program ini diklaim sebagai salah satu strategi mengurangi angka pengangguran.

“Ini untuk pekerjaan formal yah. Saya tidak mau memberangkatkan untuk pekerjaan non formal. Apalagi sekarang marak TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). Kalau nggak jelas, kasihan,” ujarnya

Tahun 2023 misalnya, Pemkot Cilegon membantu keberangkatan 50 orang WNI bekerja di Malaysia. Mereka bekerja di sektor perkebunan hingga sektor konstruksi.

“Gaji mereka sebulan bisa 3.000 ringgit. Kalau dikonversi bisa sekitar Rp10 juta. Kontrak mereka 2 tahun. Pulang-pulang bisa bawa banyak uang,” kata Panca.

Strategi lain, kata Panca, yaitu menjembatani lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Cilegon dengan pihak pembiayaan dan perbankan. Menurutnya, salah satu komponen yang penting agar lulusan BLK bisa bekerja adalah dengan memberikan akses permodalan.

“Dengan bantuan modal dan sebagainya, sehingga bisa menciptakan lapangan kerja. Nggak pengangguran. Ini untuk alumni BLK kita dorong. Kita undang pihak perbankan. Saya hanya menyambungkan. Ini ada anak-anak alumni BLK yang butuh modal,” katanya.

Panca mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya menekan angka pengangguran di Cilegon. Dia berharap agar pihak-pihak terkait dan masyarakat mendukung pengurangan angka penangguran di Cilegon.

“Mari semuanya, perusahaan, masyarakat dan pihak-pihak terkait, mendukung pengembangan SDM Cilegon untuk menekan angka pengangguran. Apalagi kita ini menjelang Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

321