Home Ekonomi Mari Elka Sebut Perubahan Iklim Dapat Menurunkan Angka Harapan Hidup Hingga 1,2 Persen per Tahun

Mari Elka Sebut Perubahan Iklim Dapat Menurunkan Angka Harapan Hidup Hingga 1,2 Persen per Tahun

Jakarta, Gatra.com - Special Envoy for the Blended Finance Alliance (GBFA) Mari Elka Pangestu membeberkan beberapa dampak yang akan dialami dunia akibat dari perubahan iklim. Salah satunya adalah menurunnya angka harapan hidup mencapai 1,2% per tahun.

Menurut Mari, hilangnya angka harapan hidup tersebut disebabkan oleh polusi hingga kualitas sumber daya manusia yang menurun karena perubahan iklim.

"Kesehatan dan polusi kualitas sumber daya manusia akan menurunkan angka harapan hidup sebesar 1,2 tahun. Saya rasa semua orang yang tinggal di Jakarta dan seluruh masyarakat Indonesia merasakan dampak polusi di Jakarta," kata Mari dalam acara Indonesia Sustainability Forum 2023 di Jakarta, Jumat (8/9).

Selain itu kata Mari, perubahan iklim juga dapat mengakibatkan hilangnya tenaga kerja sebesar 0,6% dari Produk Domestik Bruto (PBD) suatu negara.

Lebih lanjut, Menurut Mantan Direktur Pelaksana Kebijakan Pembangunan, dan Kemitraan Bank Dunia itu, saat ini seiring dengan meningkatnya frekuensi bencana alam yang terjadi dengan meningkatnya suhu permukaan laut mengakibatkan penurunan produktivitas yang mengakibatkan peningkatan kemiskinan.

Sehingga kata Marim perlu strategi yang serius untuk mengatasi permasalahan ini.

"Oleh karena itu, kita perlu mempercepat pertumbuhan yang ramah lingkungan dan inklusif bagi negara-negara berkembang dan Indonesia," katanya.

Sebelumnya, dalam kesempatan tersebut, Mari mengungkapkan, dampak perubahan iklim terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara sangatlah tinggi, bisa mencapai 12%. Hal ini berdasarkan laporan tingkat negara akibat dari perubahan iklim dan pembangunan yang dilaporkan oleh Bank Dunia untuk 25 negara.

Mari menjelaskan bahwa, berdasarkan analisis yang dilakukan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi negara penghasilan rendah akan turun sebesar 1,4%, bahkan akan meningkat sekitar 7% pada tahun 2060 mendatang.

“Jadi, angka ini bukan sekadar angka yang beredar, namun benar-benar didasarkan pada analisis dan hilangnya PDB dapat menutupi dampak yang lebih besar terhadap kesejahteraan," katanya.

18