Home Politik Meminimalisir Golput KPU NTT Sosialisasikan Pendidikan Pemilih

Meminimalisir Golput KPU NTT Sosialisasikan Pendidikan Pemilih

Kupang, Gatra.com - Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyosialisasikan pendidikan pemilih kepada masyarakat.

“Kami sementara sosialisasi pendidikan untuk para pemilih. Ini untuk meminimalisir golput pada Pemilu 2024,” kata Ketua KPU Provinsi NTT Thomas Dohu ( 13/9).

Sosialisasi pendidikan pemilih ini jelas Thomas sangat penting dilakukan. karena NTT adalah wilayah kepulauan dan sangat luas.

“Sosialissai ini penting kami lakukan. Selain NTT Provinsi kepualauan dengan cukup luas wilayahnya, juga waktu pelaksanaan Pemilu 2024 nanti pada musim hujan,” sebut Thomas.

Menurut Thomas, Pemilu itu hak kedaulatan politik warga negara. Karena itu dalam sosialisasi ini pihaknya meminta agar secara sadar datang menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada.

“Karena Pemilu hak kedaulatan politik warga, maka sebagai penyelenggara, kami diberi tugas untuk menyebarluaskan informasi tentang Pemilu. Untuk itu kami melakukan sosialisasi pendidikan bagi para pemilih,” katanya.

Sasaran sosialisasinya sebut Thomas pada lokasi-lokasi yang partisipasinya rendah berdasarkan data Pemilu 2019. Berikutnya, pilihan segmen Pemilu yaitu pemilih pemula, pemilih perempuan, pemilih kota, pemilih desa, dan pemilih dengan latar belakang pekerjaan.

Misalnya, untuk pemilih pemula mereka harus lebih tahu informasinya termasuk pemilih yang jauh dari akses kota dan para pekerja tertentu seperti nelayan.

“Melalui sosialisasi ini kami optimis, masyarakat dengan sadar menggunakan haknya pada hari H pencoblosan,” kata Thomas.

Metode sosialisasi yang digunakan KPU lanjut Thomas seperti tatap muka, dan melalui media sosial.

“Kita punya podcast. Sekarang edisi ke-15, edisi ke-14 lalu, kita optimalkan anak-anak yang magang di sini untuk membantu menyebarluaskan. Kami di KPU ini punya Tiktok, Facebook, Twitter, Instagram untuk menyebarkan informasi dan sosialisasi. Karena itu sekali lagi saya tegaskan, akan optimis berhasil,” paparnya.

“Untuk itu melalui sarana yang dikapai ini kami minta para peserta Pemilu seperti partai politik dan semua elemen masyarakat untuk sama-sama mengajak orang datang ke TPS. Begitu juga pemerintah dari struktur yang paling tinggi sampai RT/RW, ia mengimbau, untuk sama-sama mengajak orang datang ke TPS,” tambah Thomas.

Untuk Pemilu 2024 nanti kata Thomas KPU mendesain untuk maksimal pemilihnya 300 setiap TPS. Itu berarti penempatan TPS itu sudah semakin dekat dengan rumah-rumah pemilih. Selain itu TPS itu harus nyaman, bebas banjir dan ramah terhadap pemilih disabilitas.

“Bulan ini, kami juga membangun gerakan ramah pemilih disabilitas untuk seluruh desa di NTT. Nanti, petugas kami di kabupaten/kota, kecamatan, desa/kelurahan akan mengunjungi rumah-rumah pemilih disabilitas. Akan member petunjuk kepada mereka (kaum disabilitas, red) nama anda (petugas,red) sudah kami catat dan mengajak untuk datang ke TPS,” terang Thomas.

Sementara, jumlah TPS yang akan disiapkan sebanyak 16.746 TPS tersebar di 22 kabupaten/kota, 315 kecamatan, 3.442 desa/ kelurahan di NTT.

Thomas juga menyebutkan berdasarkan pengalaman Pemilu 2019 target nasional angka partisipasi pemilih 77,5 persen, tapi realisasinya naik 80,3% atau naik di atas target.

“Harapan kami pada Pemilu 2024 sama angka partisipasinya 80-an persen. Karena itu kami mengharapkan semua orang datang ke TPS,” kata Thomas .

 

42