Home Gaya Hidup Memperkenalkan Taman Nasional Bukit Duabelas, Melalui Kemah Konservasi

Memperkenalkan Taman Nasional Bukit Duabelas, Melalui Kemah Konservasi

Sarolangun, Gatra.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem melalui Balai Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, melaksanakan Kemah Konservasi dalam rangka peringatan hari konservasi alam nasional.

"Ya, kegiatan ini mengangkat tema 'Jiwa yang damai dalam rimba belantara'. Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari, dari tanggal 22 sampai 24 September 2023," jelas Kepala Balai TNBD Sarolangun, Yunaidi ketika dikonfirmasi Gatra.com, setelah acara pembukaan kegiatan tersebut, Sabtu (22/9).

Ia menyebut, kegiatan kemah ini berlokasi di lapangan perumahan Kampung Terpadu Madani (KTM) Suku Anak Dalam (SAD) atau Orang Rimba, Desa Lubuk Jering, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

"Adapun pesertanya sebanyak 120 orang siswa SMA dari 12 sekolah SMA yang berasal dari Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Tebo dan Kebupaten Merangin. Jadi, ada empat Kabupaten yang kita undang saat ini," katanya.

Selain itu, ada 12 orang guru pendamping juga hadir dari masing-masing sekolah.

"Kita juga mengikut sertakan anak-anak sekolah rimba. Ada tiga sekolah rimba binaan kita, dari tujuh sekolah rimba. Nanti kita lombakan mereka melukis, menggambar. Sementara untuk anak SMA, diadakan lomba untuk lintas alam, mereka mengenal taman nasional masuk kedalam dan itulah di antara item kegiatannya," ujar Yunaidi.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mensosialisasikan atau mengenalkan Taman Nasional Bukit Duabelas kepada anak-anak sekolah, khususnya di tingkat SMA.

Melalui kemah konservasi ini, mereka diharapkan bisa mengetahui sejak dini bahwa menjaga lingkungan dan alam itu penting untuk masa depan. Selain juga memperkenalkan apa itu taman nasional, karena masih banyak pelajar yang tak paham soal taman nasional.

Terutama, jelas Yunaidi, soal apa itu taman nasional, apa itu kerjanya. Pihaknya memperkenalkan bahwa di taman nasional itu ada wisata alam yang bisa dikembangkan.

"Harapannya mudah-mudahan, lokasi ini yaitu Kampung Terpadu Madani (KTM) Suku Anak Dalam (SAD) atau orang rimba ini lebih dikenal masyarakat. Terutama Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten tetangga terdekat," kata Yunaidi.

"Bahwa disini ada lokasi yang bagus, kapan perlu kita bisa kembangkan menjadi bumi perkemahan di sini, karena memang cukup berpotensi. Sesuai penyampaian pihak pemerintah daerah kepada kami, lokasi ini tidak tinggal begitu saja, tapi bisa dimanfaatkan untuk beberapa kegiatan positif seperti ini," katanya menambahkan.

Camat Air Hitam, Herjoni Edison dalam sambutan Penjabat (Pj) Bupati Sarolangun, Bachril Bakri, yang ia bacakan saat itu menyampaikan atas nama Pemerintah Kabupaten Sarolangun mengapresiasi atas terlaksananya kegiatan tersebut.

"Beliau menyampaikan, tentu kemah konservasi ini sangat bermanfaat bagi siswa atau anak-anak kita, karena akan menambah pengetahuan mereka tentang alam semesta," kata Herjoni.

Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Sarolangun yang diwakili oleh ketua harian, Suryadi Yed, pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung atas terlaksananya kegiatan tersebut.

"Karena yang pasti sangat bermanfaat bagi kemajuan dan pengetahuan anak-anak kita, selain tentang alam tentu juga bagian dari kemajuan untuk dunia Pramuka kita," kata Suryadi.

Selain itu, ia menyempatkan diri untuk tampil setelah acara seremonial pembukaan tersebut membacakan puisi dengan judul "Ake Orang Rimba". Penampilannya yang khas dan nyentrik dengan gaya bahasa serta dialek orang rimba saat itu mendapat sambutan dan riuh tepuk tangan dari seluruh siswa maupun tamu yang hadir saat itu.

240