Home Nasional Suciwati: Tolak Prabowo, Tak Sudi Ketemu Ganjar-Mahfud dan Jokowi

Suciwati: Tolak Prabowo, Tak Sudi Ketemu Ganjar-Mahfud dan Jokowi

Batang, Gatra.com - Istri Almarhum Pejuang HAM Munir Said Thalib, Suciwati menegaskan bahwa dirinya tidak sudi bertemu dengan semua pasangan calon (paslon) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Suciwati mengatakan, beberapa hari yang lalu, ia berkesempatan untuk bertemu dengan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Kesempatan ini terjadi ketika Suciwati diundang untuk menyaksikan pementasan lakon “Musuh Bebuyutan” karya Butet Kartaredjasa. Pentas ini dilaksanakan pada Rabu (24/1) lalu di Taman Budaya Yogyakarta, Jawa Tengah.

“Kemarin, saya datang ke acara, Mas Butet bikin acara, seniman, “Musuh Bebuyutan”. Terus, tiba-tiba ada Mahfud, ada Ganjar. Mati aku, pergi aja deh,” ucap Suciwati dalam diskusi publik “Roadshow Menolak Lupa Kasus Pelanggaran HAM Berat dan Demokrasi”, Batang, Jawa Tengah, Jumat (26/1).

Suci mengatakan, sebelum dirinya sempat meninggalkan lokasi, ia dihampiri oleh temannya yang juga sutradara lakon tersebut. Suci tidak menyebutkan nama sutradara yang dimaksud, tapi sastrawan Agus Noor diketahui menjabat posisi tersebut dalam pementasan kali ini.

“(Sewaktu Suci mau pergi) tiba-tiba ada temen, si sutradaranya kenal sama saya. ‘Ayuk Mbak Suci, duduk sama anu, saya iniin (kenalkan) sama Pak Mahfud’. Ora sudi,” tegas istri Almarhum Munir

Sebagai pejuang HAM, Suciwati pun sudah sangat jelas dan tegas menolak majunya Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Ia dan para pejuang HAM lainnya terus menyuarakan agar Prabowo dapat diperiksa dalam Pengadilan HAM Ad Hoc atas perannya dalam kasus penghilangan paksa tahun 1998 kepada sejumlah aktivis dan masyarakat sipil.

Bukan hanya kepada Ganjar-Mahfud, Suciwati menegaskan kalau ia juga tidak sudi bertemu dengan Presiden Jokowi.

“Saya berapa kali punya peluang untuk ketemu Jokowi, tapi saya bersyukur sekali, gak sudi saya ketemu sama dia,” kata Suciwati.

Ia menegaskan, Jokowi adalah seorang pengkhianat. Alasannya, Jokowi yang berjanji akan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu, saat ini justru mengangkat para terduga penjahat untuk mengisi jabatan-jabatan strategis.

Kedekatan Jokowi dengan para terduga pelanggar HAM kerap dipertanyakan oleh pejuang HAM dan masyarakat. Pasalnya, dalam visi misi nawacita, Jokowi menjanjikan penyelesaian kasus. Suciwati menilai, hal ini bukan hanya ironi, tapi pengkhianatan luar biasa oleh Jokowi.

1146