Jakarta, Gatra.com - Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa negara harus hadir untuk menjamin keamanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri. Ganjar mengatakan, keselamatan para pekerja migran harus dijamin mulai dari keberangkatan hingga saat mereka bekerja.

“Kembali negara harus hadir dengan segala perangkatnya. Ada duta besar di sana, ada BP2MI, ada juga Ketenagakerjaan,” ucap Ganjar Pranowo dalam debat kelima di JCC, Jakarta, Minggu (4/2).

Ganjar menegaskan pentingnya peran duta besar di Kementerian Luar Negeri dalam menyelesaikan masalah ini. Setelah bertemu dengan PMI yang bekerja di Hongkong, Tiongkok, Ganjar pun memberikan beberapa solusi.

“Inilah panic button, inilah nomor telepon, kalian kalau ada masalah, telepon ke situ, kalau tidak, maka kita akan tarik ke pemerintahan tertinggi agar kita bisa mengintervensi,” lanjut Ganjar.

Ganjar menjelaskan, masalah yang dihadapi para pekerja migran sebenarnya sudah terjadi sebelum keberangkatan. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan beberapa hal sudah terpenuhi sebelum para pekerja migran berangkat ke negara tujuannya.

“Legalitas musti beres. Mulai mereka berangkat, kita sudah harus tahu skill-nya apa. Mulai mereka berangkat, apa yang ada dalam kontrak kerja, kita pastikan semuanya,” tegas Ganjar.

Ia mengatakan, jika semua aspek ini bisa berjalan dengan baik, pekerja migran akan lebih mudah dilindungi.

Capres Nomor Urut 1, Anies Baswedan secara keseluruhan setuju dengan Ganjar. Namun, Anies menambahkan, pemerintah perlu mengikutsertakan aktivis agar lebih memahami permasalahan yang ada. Capres Nomor Urut 2, Prabowo Subianto juga secara umum setuju dengan kedua rivalnya.