Jakarta, Gatra.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menganggarkan Rp48,7 triliun untuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) para aparatur negara yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, dan Pensiunan. Adapun jumlah tersebut meningkat jika dibanding pada 2023 lalu yakni sebesar Rp38,8 trilun.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pembayaran THR dilakakukan paling cepat 10 hari kerja sebelum Hari Raya Idulfitri, jika dibelum dibayarkan, dapat dibayarkan setelah hari raya. Menurut wanita yang akrab disapa Ani tersebut pemberian THR tahun ini akan diberikan secara penuh atau 100%.

“Total keseluruhan pembayaran THR pusat dan daerah akan mencapai Rp48,7 triliun yang akan dibayarkan dalam dua minggu ke depan,” kata Ani dalam konferensi pers pemberian tunjangan hari raya dan gaji ke-13 tahun anggaran 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).

Secara rinci, untuk ASN Pusat, yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan melekat dan tunjangan jabatan, pemerintah menganggarkan senilai Rp6,82 triliun. Sedangkan untuk Pensiunan senilai Rp11,65 triliun, lebih tinggi dibanding dengan tahun 2023 yang senilai Rp9,8 triliun.

Kemudian, subtotal alokasi APBN untuk ASN Daerah yang terdiri dari Pejabat Negara/ ASN Daerah, pemerintah menganggarkan senilai Rp16,7 triliun, tunjangan profesi Guru ASN Daerah senilai Rp2,3 triliun dan tambahan penghasilan guru ASN Daerah senilai Rp0,04 triliun.

Sehingga ini menggambarkan bahwa APBN yang sudah mulai membaik kemudian juga mengembalikan fungsi termasuk dalam hal ini mekanikme pemberian THR dan gaji ke 13 kepada aparatur negara, pensiunan dan penerima tunjangan. 

“Saya berharap THR ini memberikan dorongan kepada perekonomian Indonesia," jelas Ani.